Suara.com - Selain menjaga pola hidup, pikiran juga berperan penting dalam menentukan kesehatan tubuh. Sejak awal pandemi Covid-19, sering kita dengar saran untuk tetap berpikir positif agar daya tahan tubuh tetap sehat.
Salah satunya dengan tidak cemas berlebih menghadapi virus corona. Namun jangan sampai berpikir positif justru menjadi kesan seolah-olah meremehkan pandemi itu sendiri.
"Memang kita harus seimbang. Jangan meremehkan suatu masalah. Banyak orang juga meremehkan virus ini. Itu terjadi di mana-mana di seluruh dunia. Itu berbeda dengan berpikir positif," Psikiater Dr. Livia Istania Iskandar dikutip dari siaran langsung bersama Instagram Ayah & Bunda, Minggu (28/6/2020).
Livia menjelaskan bahwa berpikir positif berarti mencoba cari hikmah dari kejadian negatif.
Baca Juga: Keluar Rumah saat Pandemi Covid-19? Jangan Lakukan 5 Kesalahan Ini
"Kalau meremehkan kan kita sudah tahu faktanya seperti apa, banyak ahli bilang virus ini berbahaya dan kita sudah melihat banyak orang tertular dan tidak tertolong tapi masih mengingkari. Itu kita tetap harus hati-hati," tuturnya.
Tetapi bukan berarti pandemi dihadapi dengan rasa cemas. Livia menyampaikan bahwa terpenting adalah diri mampu menerima kondisi yang saat ini terjadi. Diakuinya bahwa perasaan manusia pasti akan mengalami naik turun suasana hati.
Salah satu cara mengatasi hal tersebut, menurut Livia adalah dengan memberi jeda. Agar diri tidak cemas tapi tetap wasapada dalam menghadapi virus corona.
"Memang kita harus ada jeda, berpikir benar atau tidak. Jeda untuk memikirkan langkah ke depan dan mengerjakan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah dilakukan," ucapnya.
Baca Juga: Memahami Penyelenggaraan Tahun Ajaran Baru di Masa Pandemi Covid-19