Suara.com - Pekerja di Disneyland California, Amerika Serikat memprotes rencana pembukaan resor dan taman hiburan tersebut, di tengah pandemi Covid-19 yang masih mengancam dunia.
Dilansir ANTARA, pekerja mengatakan perusahaan induk Disneyland, Walt Disney Com belum menyatakan persetujuan terkait perlindungan para pekerja.
Awalnya, Disneyland direncanakan kembali buka pada 17 Juli mendatang. Namun keputusan ini ditunda karena adanya protes dari pada pekerja.
Pihak Disney mengatakan akan menentukan tanggal pembukaan baru pekan ini, setelah negara bagian terkait mengeluarkan pedoman untuk taman-taman bermain dalam memastikan keamanan saat membuka kembali bisnis mereka di tengah wabah virus corona.
Baca Juga: Berkunjung ke Disneyland di Tengah Pandemi Covid-19, Akan Seperti Apa?
Pada Sabtu (27/6/2020), sekitar 200 mobil membentuk karavan di luar resor dalam aksi protes yang diadakan oleh Koalisi Serikat Buruh Resor, sebuah kelompok yang terdiri dari 11 serikat pekerja yang mewakili 17.000 pekerja Disneyland.
Serikat pekerja itu telah meminta perusahaan untuk berkomitmen menyediakan pengujian di tempat kerja untuk Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru.
"Ketika Disney benar-benar dibuka kembali, kami ingin situasi bekerja seaman mungkin untuk anggota pemeran, untuk para tamu, dan untuk keluarga dari para anggota pemeran yang harus kembali bekerja," kata Maria Hernandez, seorang anggota serikat yang menghadiri aksi tersebut.
Disney mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan tentang perlindungan terhadap virus corona dengan 20 afiliasi serikat yang mencakup gaji tambahan sakit, pelindung wajah untuk tamu dan anggota pemeran, dan mengurangi kapasitas taman bermain.
Dalam sepucuk surat kepada serikat pekerja awal pekan ini, seorang perwakilan Disney mengatakan pengujian COVID-19 yang ada tidak direkomendasikan oleh otoritas kesehatan AS untuk tes rutin.
Baca Juga: Tidak Ada Kembang Api dan Parade, Shanghai Disneyland Dibuka Kembali
Sebaliknya, para pejabat kesehatan merekomendasikan untuk fokus pada penjagaan jarak fisik (physical distancing), penutup wajah, mencuci tangan dan sanitasi, demikian dikatakan dalam surat tersebut.