Suara.com - Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan telah mengumumkanmrencana pembukaan destinasi wisata alam di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di Indonesia.
Itu artinya, pengelola akomodasi penginapan dan restoran sudah bisa beroperasi kembali dengan kewajiban menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
Meski ini disambut baik dengan dilonggarkannya aturan Pembatasn Sosial Berskala Besar atau PSBB dan berganti dengan aturan Adaptasi Kebiasaan Baru atau AKB, banyak masyarakat yang mengaku akan tetap waspada.
Komika Abdur Arsyad misalnya, ia mengatakan virus corona masih ada di tengah masyarakat jadi tidak ingin terlena.
Baca Juga: Minim Informasi, Sekelompok Orang Ini Masih Tak Tahu Ada Pandemi Covid-19
"Jangan sampai terlena, kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak kemudian pakai masker, kemudian rajin cuci tangan, dan segala macamnya, karena biar bagaimanapun yang dilonggarkan adalah PSBB-nya, tapi virusnya masih ada," ujar Abdur dalam video wawancaranya kepada Suara.com beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Giovanny Kiara Hapsari memahami betul ada faktor ekonomi dibalik kebijakan pemerintah yang melakukan pelonggaran PSBB. Kata Giovanny, pemerintah khawatir terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan.
"PSBB saat ini sih balik lagi ke ekonomi, kalau kelamaan lockdown, ekonomi kita juga pasti kan nggak bakalan jalan. Orang udah lama pengen keluar rumah penat di rumah jadi sah-sah aja sih mereka mau staycation di hotel atau melepas penat jalan-jalan ke luar. Ya, dengan syarat sesuai protokol yang dilakukan pemerintah," sambungnya.
Rindu Traveling dan Berkuliner
Tiga bulan tidak bertemu sahabat, rekan kerja, dan menjelajah dunia luar--siapa juga yang tidak rindu? Sebagian besar dari mereka yang dijumpai Suara.com juga mengakui kerinduan tersebut.
Acep Dodi, seorang pekerja swasta di Bandung mengaku rindu pergi ke restoran untuk sekadar bertemu kerabat atau sahabat karib. "Kangen banget pastinya karena makan di luar itu suasananya beda aja, kadang kita bisa diskusi atau cerita di luar dibanding harus terus di rumah, ya itu yang dikangenin suasananya," ungkap Acep.
Baca Juga: Dokter Peringatkan Masalah Kesehatan Baru Pasca Pandemi Covid-19
Sedangkan Dewi, perempuan pekerja beranak satu itu mengaku rindu melepas penat keluar dari rumah. Ia mengaku ingin berlibur atau sekadar staycation di hotel bersama suami dan putrinya.
"Selama di rumah aja nggak bisa kemana-mana terus aktivitasnya cuma itu-itu aja. kalaupun staycation kita bisa nginep di satu tempat terus banyak banget aktivitasnya, misalkan bisa berenang atau main bareng anak di play ground," tuturnya.
Liburan dan Kulineran dengan Syarat
Rasa rindu itulah yang membuat Giovanny akhirnya memutuskan pergi staycation bersama keluarganya sekaligus memesan dua kamar di salah satu hotel di Bogor, Jawa Barat.
Ia mengaku berani melakukannya dengan syarat selalu melakukan protokol kesehatan yang sudah diatur baik oleh pemerintah atau pihak hotel."Kalau staycation baru banget pergi, staycation ke Bogor sampai ke sana, pihak di sana lumayan melakukan standarisasi mengenai protokol kesehatan. Kolam renang nggak boleh dipakai, jarak check in juga diperhatikan banget, sebenernya aman asal ingat protokol kesehatan," ungkap Giovanny.
Sedangkan Abdur yang biasa melakukan show di tempat publik mengaku tidak akan begitu saja pergi ke restoran di tengah pelonggaran aturan PSBB."Tidak serta merta saya akan mengajak teman-teman dan keluarga untuk makan dan ngopi-ngopi di luar, hanya saja kita lihat ke depannya apabila sudah mulai agak aman dan segala macamnya, kangen juga sih makan-makan di luar," akunya.
Di sisi lain, ada Acep yang masih lebih memilih untuk tetap memesan makanan melalui dan tidak langsung datang ke restoran. Kata Acep, suasana masih belum aman.
"Sebisa mungkin enggak (pergi ke kafe), karena delivery gitu banyak, atau kalau mau yang lebih aman kita beli bahan sendiri terus masak sendiri, lebih aman kan terus kalau masak bisa liat di YouTube nggak terlalu memaksakan untuk makan di luar untuk saat ini," imbuh Acep.
Tinjau Restoran dan Bawa Selimut Sendiri di Hotel
Jika pun ingin pergi ke restoran Abdur sebagai bapak satu anak, mengaku akan berhati-hati dengan mencaritahu bagiamana tempat tersebut menjalankan protokol kesehatan
"Hal pertama search dulu restorannya, kita pastikan bahwa mereka itu sudah mematuhi protokol kesehatan, tempatnya itu bersih dan segala macam," tuturnya.
"Kemudian tempat duduknya di atur dengan jarak, kemudian mereka juga menyediakan tempat cuci tangan dan segala macamnya, pokoknya semuanya itu harus kita lihat dulu," sambungnya.
Mengingat hotel juga tempat yang cukup riskan sebagai lokasi penyebaran infeksi, maka Dewi akan mempersiapkan segalanya lebih matang. Ia dan keluarganya akan menggunakan kendaraan pribadi, membawa alat makan, hingga alat tidur sendiri dari rumah.
"Misalkan dari baju bawa lebih banyak. Kalau pun nginep di hotel lebih amannya bawa seprai sendiri buat jadi alas kasur, bawa bantal guling sendiri, selimut sendiri, terus perlengkapan makan sendiri," imbuhnya.
Giovanny dengan pengalamnya staycation di hotel saat new normal kemarin mengingatkan agar warga tetap waspada. Selain membawa perlengkapan tidur sendiri, ia juga menyarankan membersihkan semua pakaian setelah pulang dari hotel."Jangan lupa pulang dari hotel semua baju, selimut harus langsung dicuci ya," celotehnya.