Suara.com - Apakah kamu penyuka kucing sekaligus punya hobi nongkrong? Jika iya, kamu pasti tidak akan menolak jika diajak ke The Cat Cabin.
Kafe unik yang terletak di wilayah Kemang, Jakarta Selatan ini adalah surganya pencinta kucing. Ada 17 ekor kucing yang polahnya sangat menggemaskan sehingga membuat para pelanggan tak akan mengenal kata bosan.
"Target market kita sebagian besar pencinta kucing atau mereka yang ingin merasakan sesuatu yang beda," ungkap Owner The Cat Cabin, Siti Fatimah Ayuningdyah, dalam acara bincang online bertajuk "Strategi Bisnis Online di Tengah Pandemi" bersama Suara.com, Jumat (26/6/2020).
Ayu memaparkan, bisnisnya telah berjalan lebih dari lima tahun sejak 14 Februari 2015. Sebagai salah satu pelopor kafe kucing di Indonesia, The Cat Cabin punya segudang cara untuk memanjakan pelanggannya.
Baca Juga: Kelakuan Kucing Oren, Sigap Culik Ikan Hasil Mancing Orang
Nongkrong sambil main bareng kucing memang mengasyikkan. Namun beda dari yang lain, The Cat Cabin menawarkan keseruan lainnya juga.
Pernah membayangkan bagaimana serunya membaca peruntunganmu berdasarkan kartu tarot atau nonton film bareng kucing-kucing lucu? Bagaimana dengan ikut kelas bahasa isyarat di kafe kucing? Ya, kamu bisa mendapatkan berbagai pengalaman berharga itu di The Cat Cabin.
Meski begitu, bukan berarti The Cat Cabin melakukan eksploitasi terhadap kucing. Semua kucing dirawat sebaik mungkin, termasuk cek kesehatan rutin. Mereka juga punya jam istirahat serta jatah libur khusus.
Jumlah pengunjung pun dibatasi maksimal 15 orang dalam satu ruangan agar kucing tidak stres. Ada pula beberapa aturan yang mesti dipatuhi pengunjung, misalnya dilarang mengganggu kucing tidur, dilarang memberi makan kucing, hingga larangan penggunaan flash kamera.
"Jadi nggak boleh kita semena-mena. Kucing juga butuh waktu istirahat," tutur Ayu.
Baca Juga: Viral Wanita Setia Beri Makan Kucing Liar di Jalan, Publik: Penghuni Surga
Tantangan Baru saat Pandemi
Sebelum pandemi Covid-19, The Cat Cabin memang sudah aktif melakukan promosi secara daring, baik melalui media sosial Instagram dan Facebook maupun website thecatcabinjakarta.com. Mereka bahkan telah menjual tiket masuk via e-commerce.
Namun, penyesuaian besar-besaran tetap dibutuhkan saat pandemi Covid-19 melanda.
Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta membuat kafe harus tutup hingga lebih dari dua bulan. Agar bisnis tetap bertahan, Ayu bilang mau tak mau harus lebih kreatif.
Mereka kemudian coba membuat berbagai merchandise yang menonjolkan kelucuan kucing-kucing di The Cat Cabin, seperti kemeja dan kaus. Ada pula kolaborasi spesial dengan pengrajin lokal untuk pembuatan greeting card spesial.
The Cat Cabin juga membuka dua toko online untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Bukan hanya menjual merchandise, mereka pun menawarkan produk inovatif lain, salah satunya voucher tiket masuk kafe dengan berbagai penawaran menarik.
Menariknya, kucing-kucing di The Cat Cabin rupanya sudah punya banyak penggemar setia yang menyayangi mereka. Hal itu kemudian menjadi nilai plus yang mendukung angka penjualan merchandise.
"Bisnis tidak selalu mulus. Pandemi ini berat banget tapi kita harus lebih fokus cari jalan keluar," ujar Ayu.