Suara.com - Wisata alam diprediksi akan menjadi tren saat masa new normal, salah satunya pendakian gunung. Namun naik gunung saat masa pandemi tentu akan berbeda dengan adanya ketentuan protokol kesehatan.
Ketua Umum Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Vita Landra mengingatkan, pendakian gunung saat pandemi harus dengan persiapan yang baik.
"Buat teman-teman yang sudah gak sabar naik gunung, berkegiatan di alam, pastikan persiapkan diri dengan baik, kondisi badan harus bagus, sehat, bisa mempersiapkan peralatan dengan baik. Yang paling penting adalah mempersiapkan diri dengan baik," kata Vita kepafa Suara.com.
Ia menyarankan, mendaki saat pandemi sebaiknya pilih perjalanan yang tidak terlalu lama.
Baca Juga: Jaga Kebugaran di Tengah Pandemi, Osvaldo: Pagi ke Pantai, Sore Naik Gunung
"Pilih saja pendakian dua hari satu malam, maksimal tiga hari dua malam. Itu rasanya sudah cukup kita berlatih lagi dengan gaya pendakian yang baru. Yang pasti new normal bukan sesuatu yang buruk, yang pasti new normal mengajarkan kita unuk mulai lagi dari awal kita berlatih, kita menjalani hidup yang sehat," kata Vita.
Sebelumnya Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan bahwa beberapa gunung konservasi yang direncanakan akan dibuka antara lain Taman Wisata Gunung Gede Pangrango, Bromo, Tengger, Semeru (BTS), Rinjani, juga Semeru.
Deretan tempat wisata alam itu termasuk dalam 29 Taman nasiknal dan taman wisata alam yang akan dibuka kembali. Dan provinsi yang akan mendapatkan izin untum membuka tempat wisatanya yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan dan Bali.