Ini Tiga Tantangan Pemulihan Destinasi Wisata di Era New Normal, Apa Saja?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 26 Juni 2020 | 16:39 WIB
Ini Tiga Tantangan Pemulihan Destinasi Wisata di Era New Normal, Apa Saja?
Ilustrasi wisata Bali. (Dok : Kemenparekraf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tingkat kepercayaan masyarakat untuk berlibur di Indonesia masih relatif rendah. Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Nia Niscaya, mengatakan ada tiga tantangan untuk pemulihan destinasi di masa new normal dan memperoleh kepercayaan masyarakat.

"Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan dunia terhadap Indonesia, Kemenparekraf menerapkan protokol Cleanliness, Health, & Safety terhadap seluruh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,"ujar Nia dalam Seri Ngobrol Parekraf (webinar) dengan topik “Workshop Pembuatan Konten Kreatif saat Travelling, Jumat (26/6/2020).

Ilustrasi wisata Indonesia. (Dok : Kemenparekraf)
Ilustrasi wisata Indonesia. (Dok : Kemenparekraf)

Nia mengatakan untuk memulihkan kepercayaan itu, penting untuk memulai dari destinasi wisata domestik atau dalam negeri. Nia menjelaskan bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif selama 2020 akan bertumpu sepenuhnya pada domestik.

"Ini saatnya reboundnya lewat domestik, domestik yang rebound duluan mancanegara masih panjang, di indonesia aja, bahwa kita sudah mengimplementasikan  kalau bukan kita siapa lagi,"ujar Nia.

Baca Juga: Dibuka Saat New Normal, Pengelola Wisata Pule Payung Minta Ada Pendampingan

Nia mengatakan, bahwa Kemenpar sendiri juga telah membuat kampanye aktivasi bertajuk #DiIndonesiaAja yang mengajak wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri.

Kemudian, yang terakhir ia mengatakan bahwa publikasi konten yang menginspirasi wisatawan mancanegara terhadap destinasi Indonesia perlu terus ditingkatkan.

"Untuk mancanegara jangan diem kita harus hadir di pasar namanya inspirasi tetap dijaga orang lain agresif dandan kita tenggelam, tunjukan bagi dua market aspek itu sudah diterapkan."

Sebelumnya, Nia mengatakan bahwa saat ini Indonesia mengalami lack of trust destination dari wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, sehingga harus berupaya meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat," ujar Nia, Jumat (26/6/2020).

Meski tingkat kepercayaan masyarakat terhadap destinasi Indonesia relatif rendah, namun sentimen terhadap hal itu mengalami pertumbuhan positif. Kondisi itu terungkap dalam survei Sprinklr Analytic pada periode 9-16 juni 2020.

Baca Juga: Ini Wisata Bali yang Dikunjungi Miliarder Rusia Sebelum Tewas Kecelakaan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI