Infografis
Suara.com - Memasak jamur enoki dengan aman, sejatinya bisa dilakukan. Syaratnya, jamur enoki harus dimasak di suhu tinggi.
Saat ini, jamur enoki dari Korea Selatan ditarik peredarannya di Indonesia karena disebut mengandung bakteri listeria yang berbahaya bagi tubuh.
Mikroorganisme itu dikabarkan telah mengakibatkan banyak kematian di Amerika Serikat dan Australia akubat wabah listeriosis.
Namun ternyata jamur enoki yang telah terinfeksi bakteri listeria tetap aman dikonsumsi asalkan dimasak dengan suhu tinggi.
Baca Juga: Tak Hanya di Jamur Enoki, Ketahui Langkah Pencegahan Penyakit Listeria
"Bakteri itu akan mati dengan suhu di atas 75 derajat. Jadi kalau dimasak hingga mendidih, sebenarnya tidak apa-apa. Cuma mungkin menjadi wabah, apalagi itu makanan suki yang orang kadang masaknya hanya setengah matang," papar Ahli Gizi dan Pangan dari Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD kelada suara.com, Kamis (25/6/2020).
Ia menjelaskan bahwa jamur terbagi menjadi dua, yakni yang memang menghasilkan racun dan tidak. Sedangkan jamur enoki termasuk yang tidak menghasilkan racun.
"Dia tercemar dengan bakteri. Kalau mulai dari produksi dengan baik dan ketat kemudian pasca panennya juga ada proses menghambat atau mengurangi jumlah bakteri yang terlajur ada di sana, tidak perlu terlalu khawatir sesungguhnya," paparnya.
Namun lantaran listeria termasuk dalam jenis patogen atau mikroorganisme parasit, lanjut Ahmad, sehingga rentan menebabkan penyakit terhadap kelompok sensitif seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, orang dengan sistem imunnya rendah, juga dengan beberapa penyakit penyerta lain.
Selain dimasak dengan suhu tinggi hingga mendidih, Guru Besar IPB itu juga menyarankan agar jamur enoki dibersihkan dahulu dengan air panas dan sabun sebelum dimasak. Selain itu, bagi pengusaha restoran yang memakai jamir tersebut penting untuk selalu memonitor suhu produk.
Baca Juga: Terlanjur Beli, Sayurbox Bolehkan Konsumen Kembalikan Jamur Enoki
Ahmad menjelaskan bahwa bakteri listeri masih mampu berkembang biak hingha suhu 0 derajat celsius, walaupun pergerakannya menjadi lambat.
