13 Tahun Sudah Menikah, Remaja Ini Curhat Dilarang Suaminya Sekolah

Kamis, 25 Juni 2020 | 19:35 WIB
13 Tahun Sudah Menikah, Remaja Ini Curhat Dilarang Suaminya Sekolah
Perkawinan anak tidak dibenarkan karena memiliki banyak dampak negatif. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus pernikahan di bawah umur tak hanya terjadi di Indonesia saja. Di Sarawak, Malaysia, ada sebuah suku yang dikenal punya tradisi menikah muda.

Salah satu kisah tersebut dibagikan oleh Mary yang menikah di umur 12 tahun. Sebelum menikah, Mary punya cita-cita sebagai guru.

Mary berasal dari suku Penan di Malaysia. Dirinya adalah satu dari ratusan anak-anak yang menjadi korban pernikahan di bawah umur.

Merangkum laman SCMP, Mary menikah dengan suaminya yang bernama Franky Peter pada Juli 2018 silam.

Baca Juga: Dewi Perssik Blak-blakan Tak Bahagia Menikah dengan Angga Wijaya

Saat itu, Mary berusia 12 tahun sementara Franky Peter berusia 18 tahun. Pasca menikah, sang suami lantas pindah ke rumah keluarga Mary.

Ilustrasi pernikahan dini. (Shutterstock)
Ilustrasi pernikahan dini. (Shutterstock)

Pasangan ini menikah muda setelah lima bulan berpacaran saja. Awalnya, Mary sempat menolak saat Franky melamar karena tidak mau putus sekolah.

"Aku mau belajar lagi dan belum ingin menikah, tapi suamiku marah. Dia bertanya: Kenapa? Orangtua kita tahu kita berpacaran, dan mereka menganggap kita sudah menikah."

Mary pun akhirnya mengiyakan. Dia juga mengaku jika dirinya tidak merasa terpaksa.

"Untuk kami, pernikahan adalah hal baik. Kami percaya ini adalah takdir Tuhan, untuk jatuh cinta dan menikah. Jadi kami melakukannya."

Baca Juga: Jadi Lokasi Menikah Tara Basro dan Daniel Adnan, Intip Indahnya Wot Batu

Orangtua Mary pun setuju dengan pernikahan ini. Sekitar tiga bulan setelah menikah, Mary positif hamil. Namun, remaja 13 tahun ini tak pernah tahu apa yang terjadi sampai dirinya melahirkan.

Ilustrasi Hamil di Usia Dini

Mary diantar ke rumah sakit ditemani ayah, suami, saudara, dan nenek mertuanya. Namun, rumah sakit berjarak 6 jam dari desa mereka sehingga dia keburu melahirkan dalam perjalanan.

Mary akhirnya melahirkan di mobil, sementara sang nenek mertua memotong tali pusarnya dengan gunting yang mereka bawa.

"Semua terasa seperti kabur. Aku bahagia punya bayi, dan setelah melahirkan, aku hanya senang karena rasa sakit itu sudah berakhir," kata Mary saat itu.

Saat itu, Mary sama sekali tidak tahu bahwa kehamilan di usia muda dapat berisiko. Mary baru tahu hal ini saat mendapat pemeriksaan kesehatan di klinik.

Anak Mary sendiri akhirnya diadopsi oleh sang sepupu yang tidak bisa memiliki anak sendiri. Namun, Mary mengatakan bahwa dirinya ingin punya anak lagi di masa depan.

Untuk saat ini, Mary berharap dirinya bisa kembali ke sekolah. Sayangnya, sang suami tidak mengizinkan hal itu.

"Aku menginginkannya, tapi ini terserah suamiku. Aku tidak yakin. Bahkan jika aku ingin, suamiku belum tentu setuju," tandas Mary.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI