Suara.com - Salah satu cara mudah untuk mendapatkan tampilan bulu mata yang lentik dan bervolume adalah dengan menggunakan bulu mata palsu.
Kualitas bulu mata palsu sendiri tergolong beragam. Agar bisa tampil natural, seseorang biasanya akan memilih bulu mata palsu yang bertekstur halus alih-alih yang terbuat dari plastik sintetis.
Meski begitu, hati-hati jika Anda memilih menggunakan bulu mata palsu yang terlihat natural. Pasalnya, bulu mata palsu dengan kualitas baik kemungkinan besar dibuat dari bulu cerpelai.
Melansir laman World of Buzz, beberapa merek yang menggunakan cerpelai sebagai bahan dasar bulu mata palsu biasanya mengklaim bahwa produk mereka "100% bebas dari penyiksaan binatang".
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Bulu Mata Menipis, Jangan Suka Mengucek Mata!
Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa bulu cerpelai tersebut dikumpulkan dengan cara yang aman.
Sayangnya, hal ini dibantah oleh organisasi PETA atau People for the Ethical Treatment of Animals. Menurut mereka, proses pembuatan bulu mata palsu dari cerpelai pasti melibatkan penyiksaan pada binatang.
Alasannya, cerpelai dikenal sebagai binatang yang teritorial dan dapat menjadi agresif saat merasa terancam.
Untuk mengatasi hal itu, cerpelai pun harus disimpan dalam kandang yang berada di peternakan khusus.
Selain itu, cerpelai cenderung takut pada manusia. Berbeda dengan hewan peliharaan yang bulunya bisa disisir, cerpelai akan marah jika ada yang mendekati bulu mereka.
Baca Juga: Ngeri Banget, Pasang Bulu Mata Extension di Rumah Berisiko Bikin Buta
Akibatnya, para peternak bulu cerpelai pun akan terpaksa menggunakan kekerasan demi memperoleh bahan bulu mata palsu.
Investigasi lain mengungkapkan jika cerpelai mungkin saja dibunuh secara sadis demi diambil bulunya.
Salah satu caranya adalah dengan menyetrum cerpelai hingga leher mereka patah dan kulit mereka terkelupas.
Selain untuk membuat bulu mata palsu, bulu cerpelai diketahui juga diambil untuk membuat jaket.
Hal inilah yang membuat para aktivis binatang khawatir jika cerpelai punah di masa depan. Pasalnya, spesies cerpelai Eropa sendiri diketahui hanya tersisa 30.000 di alam liar dan sudah bersatus terancam punah.