Suara.com - Belakangan publik, khususnya pengguna Twitter, dihebohkan dengan pendapat seorang travel blogger yang baru saja membeli nasi goreng di suatu tempat.
Travel Blogger dengan akun @arievrahman ini mengatakan bahwa nasi goreng yang dibelinya dari warung Nasgor Tiarbah tersebut rasanya akan semakin enak jika ditambah sedikit kecap.
"Gue udah coba kok @nasgortiarbah @nastibintaro ini. Enak, cuma bisa lebih enak 2x lipat lagi kalau ditambah kecap. Itu cara gue menikmati nasgor, cara yang lain? Ya belum tentu sama," tulis akun Twitter @arievrahman.
Tak lama kemudian, akun Twitter @nastibintaro membuat cuitan yang mengatakan bahwa mereka memang tidak menggunakan tambahan kecap manis ketika mengolah nasi goreng.
Baca Juga: 5 Potret Kompak Alessia dan Ahmad Affandy Jualan Nasi Goreng
Diintip Suara.com dari berbagai sumber, Nasgor Tiarbah ini memang menggunakan bahan berupa lemak daging sebagai campuran untuk memasak nasi goreng.
Maka dari itu, rasa sajian Nasgor Tiarbah ini tampak spesial dan beda dibandingkan masakan nasi goreng milik warung makan lainnya.
"Banyak yang japri boleh nggak bikinin nasgornya dikasih kecap? Jawabannya NO. Standar @nasgortiarbah tidak pakai kecap manis. Tapi kalau di rumah mau ngasih kecap sendiri mah silahkan yah," tulis akun Twitter @nastibintaro.
Tetapi lagi-lagi, cuitan @nastibintaro ini ditanggapi kembali oleh akun @arievrahman.
"Semoga nggak jatuh karena kesombongan ya. Karena yang idealis akan nyerah juga sama kapitalisme," balas @arievrahman.
Baca Juga: Kelamaan di Rumah, Pria Ini Cosplay Jadi Tukang Nasi Goreng Keliling
Pemilik akun @arievrahman menyarankan bahwa seharusnya Nasgor Tiarbah menyesuaikan selera pasar selayaknya usaha di bidang kuliner lainnya.
Tidak sedikit warganet yang setuju dengan pendapat @arievrahman. Namun, banyak pula warganet yang mengatakan bahwa masing-masing bisnis kuliner memiliki ciri khas mereka sendiri. Contohnya adalah Nasgor Tiarbah yang mempertahankan rasa tanpa adanya bahan tambahan apapun seperti kecap atau telur ceplok.
"Menurutku sih ini bukan kesombongan, hanya gara-gara mempertahankan bumbu standar warung dia. Ya ciri khasnya dia gitu," sebut salah seorang warganet.
"Gue sebagai marketer heran sih, kok bisa idealis banget? Idealis boleh asal produknya masuk niche market. Kalau target masih masyarakat umum sih wajib ngikut kata pasar atau selera masyarakat. Kalau nggak ya bye-bye," imbuh warganet lain.
Terlepas dari perdebatan warganet, pada akhirnya @arievrahman menegaskan bahwa dirinya hanya memberikan sebuah masukan.
Hal ini dibenarkan pula oleh pemilik Nasgor Tiarbah melalui akun Twitter pribadinya @tiarbah.
"Gue tau maksudnya @arievrahman ini baik banget sebagai masukan, kita pun udah temenan lama. Cuma mungkin diksi dia lagi nggak pas jadi nyampe yang bacanya salah," tulis akun @tiarbah sambil memasang emoji tertawa.
Wah, kalau travelers sendiri suka yang mana, nih? Nasi goreng gurih tanpa kecap atau harus menggunakan sedikit tetesan kecap manis?