2. Filosofi dari karya seni
Sunaryo menciptakan Wot Batu sebagai 'jembatan' spiritualnya untuk menciptakan keseimbangan antara jiwa manusia dengan manifestasi fisik kehidupan.
Lewat penempatan batu yang dibentuk sedemikian rupa, artistik, pengunjung akan diajak memahami filosofi kelahiran, interaksi sosial dengan sesama mahluk hidup, serta perkembangan zaman yang manusia alami selama hidupnya.
Selain itu, kawasan Wot Batu ini juga menjadi sebuah tempat yang bisa menyimbolkan dan mengandung makna filosofi yang kuat akan bagaimana kehidupan manusia selanjutnya di alam akhirat atau keabadian.
Baca Juga: Wisata New Normal, Berikut Spot dengan Sunset Terindah di Bantul
3. Sebagai penghubung ke empat elemen alam
Di Wot Batu, bumi, api, air, dan angin saling berkomunikasi secara harmonis. Itulah sebabnya, lokasi Wot Batu dibuat dengan taman dan kolam air yang sumbernya berasal dari mata air di tempat itu.
Angin pegunungan yang selalu berembus seakan mengusir panas di musim kemarau. Lebih dari sekedar taman dengan instalasi karya batu, Sunaryo merancang komplek bebatuan itu sebagai monumen yang mengabadikan nilai.
4. Koleksi batuan vulkanis di Wot Batu berasal dari banyak tempat
Koleksinya di situs itu terdiri dari 135+1 buah batu yang tersusun dalam sebuah gubahan yang didapatkan dari berbagai pegunungan di daerah Cianjur, Sukabumi, Padalarang, Tasikmalaya dekat Gunung Galunggung.
Baca Juga: Wisata Alam Kembali Dibuka, Menparekraf Wishnutama Khawatirkan Hal Ini
Selain itu adapula yang dari Jawa Timur dan Bali. Hingga batu yang berasal dari luar negeri seperti India, Italia dan Gua Hira di Arab Saudi, yang ditempatkan di dalam musala kecil.