Syahrini dan Reino Tunda Miliki Momongan, Ternyata Ada 5 Manfaat Ini

Selasa, 23 Juni 2020 | 11:31 WIB
Syahrini dan Reino Tunda Miliki Momongan, Ternyata Ada 5 Manfaat Ini
Syahrini dan Reino Barack tengah asyik ngeteh di rumahnya. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setahun sudah penyanyi Syahrini menikah dengan pengusaha Reino Barack. Hingga kini, pasangan sensasional tersebut belum juga dikaruniai anak.

Dibalik fakta tersebut, ternyata pasangan penyanyi-pengusaha tersebut memang berencana menunda untuk memiliki momongan.

Dalam sebuah live Instagram beberapa waktu lalu, Reino mengungkap akan menikmati masa-masa pernikahannya dengan sang istri. Kara Reino, momen berumah tangga akan berubah drastis usai memiliki anak.

Mengutip laman Extend Fertiliy, Selasa (23/6/2020) ternyata setidaknya ada 5 manfaat menunda momongan setelah menikah. Apa saja?

Baca Juga: Nikmati Suasana Onsen, Ini Gaya Syahrini Tampil Bak Orang Jepang

1. Bisa fokus, mengasuh anak lebih baik

Ilustrasi pasangan menikah naik sepeda. (dok: Pixabay)
Ilustrasi pasangan. (dok: Pixabay)

Dalam bukunya Ready: Why Women Are Embracing the New Later Motherhood, Elizabeth Gregory mengungkap bagaimana perempuan yang menunda momongan bisa fokus pada tujuan dan karier. Setelahnya mereka biasanya akan lebih fokus pada keluarga mereka.

Kemudian para perempuan ini akan matang dan stabil seiring dengan bertambahnya usia mereka untuk merawat dan mengasuh anak lebih baik.

2. Lebih baik secara financial

Ilustrasi pasangan sedang berpikir. (Shutterstock)
Ilustrasi pasangan. (Shutterstock)

Hal ini sesuai dengan survei terhadap perempuan Eropa, bahwa perempuan akan mendapat gaji tertinggi di usia 39 tahun. Bahkan perempuan yang menunda memiliki anak memiliki peningkatan gaji tahunan lebih tinggi dibanding yang lebih dulu punya anak.

Baca Juga: Pose Samaan, Gaya Syahrini Dicibir Jiplak Luna Maya

3. Kemampuan berpikir lebih tajam

Ilustrasi pasangan (shutterstock)
Ilustrasi pasangan (shutterstock)

Dari beberapa penelitian berpendapat bahwa ada hubungan positif antara lebih lambat menjadi ibu dan umur panjang. Studi 2015 misalnya, menunjukkan bahwa perempuan yang baru memiliki anak setelah usia 33 tahun cenderung hidup hingga usia 95 tahun.

Studi lainnya juga mengatakan, memiliki anak di kemudian hari, berimbas positif pada aspek kognisi atau kemampuan berpikir yang akan datang.

4. Anak hidup di dunia lebih maju

Ilustrasi Pasangan Poliamori (Unsplash/Kylo)
Ilustrasi Pasangan (Unsplash/Kylo)

Penelitian 2016 di Swedia, menunjukkan bahwa menunda kehamilan adalah anugerah. Dalam satu skenario misalnya, perempuan yang melahirkan di usia 20 tahun pada 1980, dan usia 40 tahun di 2000, dalam rentang 20 tahun keadaan dunia sangat berbeda.

Dari bidang kesehatan, pendidikan, sosial, dan teknologi sudah akan berbeda bahkan lebih baik. Penelitian ini juga membuktikan tingkat kematian lebih rendah, harapan hidup dan pendidikan yang lebih baik.

5. Komunikasi ibu dan anak lebih baik

Ilustrasi ibu dan anak. (Pixabay/nastya_gepp)
Ilustrasi ibu dan anak. (Pixabay/nastya_gepp)

Peneliti menemukan bagaimana, ibu yang lebih tua cenderung belajar lebih lama, memiliki kosakata yang luas saat berinteraksi dengan anak-anak. Sedangkan peran orangtua yang seperti ini sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak, agar lebih baik dalam belajar.

Menariknya saat ditinjau lebih jauh, anak dengan ibu yang sedikit lebih tua, berkesempatan melanjutkan sekolah hingga jenjang perkuliahan dan berprestasi lebih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI