Dibuka Besok 20 Juni, New Normal TMII Tutup Beberapa Wahana yang Berisiko

Jum'at, 19 Juni 2020 | 10:09 WIB
Dibuka Besok 20 Juni, New Normal TMII Tutup Beberapa Wahana yang Berisiko
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di halam rumah Gadang di Anjungan Sumatra Barat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (10/6). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bersiap dibuka pada Sabtu, 20 Juni 2020 nanti, kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) siap menyambut pengunjung dengan standar operasional prosedur (SOP) new normal, termasuk menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh penjuru area  TMII.

Petugas memberikan disinfektan pada bangunan rumah Gadang di Anjungan Sumatra Barat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (10/6). [Suara.com/Alfian Winanto]
Petugas memberikan disinfektan pada bangunan rumah Gadang di Anjungan Sumatra Barat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (10/6). [Suara.com/Alfian Winanto]

Tak tanggung-tanggung, bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan 60 unit mobil pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk menyemprot seluruh area seluas 150 hektare tersebut.

Apalagi, sama seperti kawasan wisata lain, sudah tiga bulan lamanya TMII tidak beroperasi alias tidak menerima kunjungan akibat dari penyebaran virus corona penyebab sakit Covid-19.

"Secara berkala juga tetap disemprot disinfektan, karena baru-baru ini kita dibantu oleh PMI, dan kemudan hari kamis kemarin dari dinas pemadam kebakaran, ada 60-an unit yang semprot taman mini," ujar Kepala Humas TMII Sahda Silalahi dihubungi Suara.com, Jumat (19/6/2020).

Baca Juga: New Normal, Kawasan Wisata Badui Masih Ditutup untuk Umum

Lebih lanjut ia mengatakan, pihak TMII sudah menyiapkan berbagai fasilitas cuci tangan di setiap anjungan, museum, hingga wahana wisata lainnya.

Pastinya dengan petugas yang selalu rutin mengontrol pengunjung untuk mematuhi menjaga jarak dan mengingatkan pakai masker dan rutin mencuci tangan

Protokol Kesehatan di TMII

Petugas menyemprotkan disinfektan di area Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (10/6). [Suara.com/Alfian Winanto]
Petugas menyemprotkan disinfektan di area Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (10/6). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sahda menegaskan setiap pengunjung yang datang ke TMII diwajibkan memakai masker. Jika tidak, maka ia tidak akan diperbolehkan masuk ke area TMII.

TMII juga lebih menyarankan untuk reservasi tiket secara online, sehingga metode pembayaran bayar tunai bisa diminimalisir.

Baca Juga: Wisata New Normal, Ecolodge Bukit Lawang Siap-siap Sambut Pengunjung

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah paparan langsung dari uang tunai yang bisa menjadi medium penyebaran infeksi Covid-19.

"Kita anjurkan tetap cashless beli tiket online, kalaupun seandainya tidak tahu beli tiket online, masih tetap kita layani, setelah transaksi tetap cuci tangan," papar Sahda.

Bagaimana dengan prosedur kebersihan saat pertama kali masuk?

Kata Sahda, mobil atau motor pengunjung akan disemprot disinfektan saat masuk area TMII. Semua pengunjung juga akan diukur suhu tubuhnya.

Jika kedapatan memiliki suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat, maka pengunjung yang bersangkutan akan diarahkan ke klinik.

"Kita siapkan satu tempat untuk istirahat dulu, siapa tahu suhu tubuhnya tinggi karena cuaca panas. Kemudian sekitar beberapa menit kemudian kita ukur lagi suhu tubuhnya, kalau sudah normal dipersilahkan masuk, tetapi kalau masih tetap tinggi kita anjurkan untuk ke pos kesehatan, sudah kita siapkan," jelasnya.

Protokol kesehatan yang sama juga diterapkan untuk petugas yang bekerja di area wisata TMII.

Mereka yang tidak memakai masker tidak diperbolehkan masuk. Pun sebelum memasuki ruang absen, pekerja akan diukur suhu tubuhnya.

Beberapa pertugas juga dilengkapi APD seperti masker, face shield, dan sarung tangan. Mereka nantinya akan berkeliling memantau dan mengingatkan pengunjung. 

Meski tidak menyiapkan ruang isolasi khusus untuk pengunjung atau petugas yang dicurigai terpapar Covid-19, namun TMII mengaku sudah bekerjasama dengan RSU Cipayung.

"Kalau ruang isolasi tidak ada, kita bekerjasama bekerjasama dengan RSU Cipayung, jadi kalau ada indikasi ke situ kita langsung anjurkan ke rumah sakit. Karena kan dikawal oleh petugas kesehatan kita," jelasnya.

Pembatasan Pengunjung
Melalui tiketing yang terus dipantau, TMII juga memastikan hanya menerima pengunjung maksimal 20 ribu orang. Jumlah ini merupakan 50 persen lebih sedikit dari kapasitas kunjungan TMII yaitu sebanyak 40 ribu pengunjung. 

Petugas menyemprotkan disinfektan di Museum Reptil, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (10/6). [Suara.com/Alfian Winanto]
Petugas menyemprotkan disinfektan di Museum Reptil, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (10/6). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Kami ada controling di pintu masuk dari pihak tiketing, sudah 20 ribu, kita stop, makanya petugas pintu nggak dibuka semua," imbuhnya.

Pembatasan pengunjung ini juga berlaku di berbagai unit wisata lain di area TMII termasuk museum, anjungan dan wahana wisata.

Masing-masing petugas akan membatasi kunjungan sebanyak 50 persen maksimal tampungan pengunjung.

TMII sendiri hanya membuka dua pintu masuk, yaitu pintu 1 di seberang RS Moh Ridwan Meuraksa dan pintu 3 yaitu di Jalan Raya Mabes Hankam.

Ada Wahana yang Tetap Ditutup
Beberapa wahana di TMII akan tetap ditutup karena kategori zona merah dengan risiko penularan Covid-19 yang tinggi. 

Wahana itu adalah kolam renang Snow Bay Water Park, kolam renang Sendang Sejodo di Istana Anak, di tambah teater Keong Mas yang akan tetap ditutup pengoperasiannya.

Selain risiko penularan virus tinggi, tempat tersebut, kata Sahda, sulit untuk dilakukan pemantauan jaga jarak. Sehingga pihak TMII hanya akan membuka wahana anjungan, dan museum yang mudah menerapkan dan mengontrol jaga jarak.

Sementara itu, setelah dibuka TMII berencana untuk melakukan evaluasi tahap pertama yaitu periode 20 hingga 30 Juni untuk melihat efektivitas protokol kesehatan yang diterapkan.

"Kami siap maklum (pengunjung sepi), masih banyak yang belum berani untuk berwisata," tutup Sahda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI