Merinding, Restoran di AS Pajang Hantu di Setiap Bangku Kosong, Mau Coba?

Rabu, 17 Juni 2020 | 21:15 WIB
Merinding, Restoran di AS Pajang Hantu di Setiap Bangku Kosong, Mau Coba?
Restoran pajang hantu di bangku kosong. (dok: Tratorria Da Luigi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski sejumlah restoran telah dibukka pada era new normal, pandemi Covid-19 membuat para pengunjung harus tetap jaga jarak dan membatasi jumlah pengunjung.

Biasanya restoran membatasi pengunjung yang makan di tempat dengan mengurangi kapasitas bangku. Meja kapasitas dua orang hanya boleh diisi satu.

Sedangkan kapasitas empat orang hanya boleh diisi maksimal dua orang. Restoran Trattoria Da Luigi di Royal Oak, Michigan, Amerika Serikat punya cara seram agar kursi pelanggan yang tak boleh diduduki tak terkesan kosong.

Restoran pajang hantu di bangku kosong. (dok: Tratorria Da Luigi)
Restoran pajang hantu di bangku kosong. (dok: Tratorria Da Luigi)

Pemilik restoran Luigi Cutraro meletakan 'hantu' di setiap kursi yang diharuskan kosong. Ia mengatakan tindakan itu merupakan ide istrinya.

Baca Juga: Tips Aman Makan di Restoran saat New Normal

"Ketika Anda menyingkirkan meja, itu seperti seseorang datang ke rumah Anda dan ada dua kursi, bukan ruang tamu keseluruhan," kata Cutrato dikutip dari FOX.

Dia juga menjelaskan bahwa menutup restoran selama masa lockdown tiga bulan merupakan keputusan terberat dalam hidupnya. Dia bahagia ketika akhirnya diperbolehkan kembali membuka restorannya.

“Saya merasa seperti, Anda tahu, jika melihat film orang-orang di gurun dan mereka berfatamorgana seakan melihat air? Itulah yang saya rasakan," katanya kepada Fox 2 Detroit.

Putra Luigi Cutraro, Luca, berbicara dengan Fox News dan mengatakan bahwa hantu-hantu itu disambut dengan respon yang sangat positif.

"Itu benar-benar membuat senyum di wajah orang-orang setelah tiga bulan yang mengerikan," kata Luca.

Baca Juga: New Normal Dimulai, Ini 5 Tips Aman Makan di Restoran

Menurutnya, ide itu terinspirasi oleh perjalanan ke pusat kota selama kurun waktu penguncian, ketika keluarga Cutraro merasa bahwa kota itu terlihat seperti kota hantu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI