Suara.com - Bekerja menjadi model tidaklah semudah yang dibayangkan. Selain dituntut tampil cantik di depan kamera, seorang model juga harus bisa meninggalkan kesan yang baik.
Di Jepang sendiri, model yang memiliki skandal cenderung tidak akan dipilih. Pasalnya, skandal seperti penggunaan obat-obatan terlarang hingga perselingkuhan dapat memberikan kesan negatif.
Karena alasan itulah, belum lama ini sebuah perusahaan di Jepang merilis deretan model virtual perempuan.
Dilansir dari laman Sora News 24, hal ini dilakukan karena mereka menyadari bahwa model manusia memiliki banyak ketidaksempurnaan.
Baca Juga: Kocak, Model Balon Ulang Tahun Ini Bikin Gemas Warganet
Agar tidak dihantui rasa cemas bahwa model bisa terlibat skandal, perusahaan INAI Model pun meluncurkan sederet model wanita yang dijamin sempurna.
INAI Model sendiri merupakan singkatan dari ImageNavi AI Model. Jika diartikan, nama ini berarti "model yang tidak ada".
Lewat INAI Model, para pembuat iklan dijamin dapat mempekerjakan model yang sesuai keinginan.
Untuk menciptakan model virtual ini, INAI Model menyewa beberapa model perempuan sungguhan dan memotret mereka.
Kemudian, hasil foto akan diproses menggunakan teknologi AI sehingga tidak lagi mirip dengan foto aslinya.
Baca Juga: 5 Potret Seksi Zoe Cristofoli, Model Bertato yang Kencani Bek AC Milan
Foto-foto model ini sendiri bisa dibeli dari laman website ImageNavi dengan harga 20.000 sampai 30.000 yen atau sekitar 2,6 sampai 4 juta rupiah.
Meski kini hanya menyediakan model virtual perempuan dengan kisaran usia 20-an tahun, INAI Model siap untuk menyediakan model dengan rentang umur dan gender beragam.
Selain itu, seseorang juga bisa mengirim potret wajah yang nantinya akan diubah menggunakan teknologi INAI Model.
Untuk menggunakan model-model virtual ini, INAI Model memberikan syarat bahwa produk yang diiklankan tidak boleh kontroversial atau berbau porno.
Ide untuk menciptakan model virtual ini sendiri menerima tanggapan pro kontra dari warganet Jepang.
Pasalnya, fakta bahwa deretan model virtual tersebut tidak benar-benar ada tapi dapat menggantikan peran selebritas masih terasa aneh bagi sebagian besar orang.