New Normal Tempat Wisata Dibuka, Apa Kata Mereka yang Kangen Liburan?

Kamis, 18 Juni 2020 | 09:05 WIB
New Normal Tempat Wisata Dibuka, Apa Kata Mereka yang Kangen Liburan?
New Normal Tempat Wisata Dibuka, Apa Kata Mereka? (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi menuju new normal, tempat wisata merupakan tempat yang boleh dibuka lagi meski dilakukan secara bertahap.

Di Jakarta misalnya, tempat-tempat wisata yang dibuka kembali untuk umum sejak 8 Juni 2020 adalah destinasi yang dikelola oleh Disparekraf DKI Jakarta, mulai dari museum, kawasan budaya hingga taman publik.

"Teman-teman, mulai tanggal 8 Juni 2020 destinasi wisata museum yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta membuka kembali layanan pengunjung, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku," tertulis dalam caption @disparekrafdki.

Baca Juga: 10 Trend Baru di Dunia Traveling, Solo Traveler Hingga Liburan Sehat

Dengan dibukanya tempat wisata tersebut, warga bisa rekreasi atau liburan lagi untuk melepas penat sekaligus menyenangkan orang-orang terdekat atau keluarga tercintanya. 

Liburan memang merupakan salah satu kegiatan refreshing agar pikiran lebih segar dan sangat baik untuk kesehatan jiwa.

Kegiatan menyenangkan ini biasanya dilakukan saat akhir pekan atau libur panjang.

Namun sejak dunia mengalami pandemi Covid-19, banyak rencana liburan yang ditunda bahkan dibatalkan demi menekan penyebaran virus Corona baru itu. Itu pula yang terjadi di Indonesia.

Tak heran bila banyak orang ingin segera mewujudkan rencana liburannya yang tertunda saat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membuka kembali secara bertahap tempat-tempat wisata dengan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) New Normal.

Baca Juga: Mau Liburan ke Luar Kota saat New Normal? Perhatikan Syarat Berikut

Haikal (16), siswa kelas 1 SMA misalnya, mengaku sangat ingin liburan, meski sekadar jalan-jalan bersama para sepupunya.

"Tapi sayang karena pandemi sudah 3 bulan lamanya saya tidak bisa pergi berlibur," ungkap Haikal beberapa waktu lalu kepada Suara.com.

Sama rindunya, Siska (26) pekerja swasta di Jakarta juga merasakan hal yang sama.

Sebelum pandemi, paling sedikit sebulan sekali ia dan keluarga pergi makan ke restoran di luar kota hanya untuk menikmati kebersamaan dan quality time bersama keluarga saat hari libur.

"Liburan sama keluarga kebersamaan di luar, makan bareng di restoran di luar itu nggak bisa di dapatkan," paparnya saat dihubungi.

Pantai jadi tempat yang paling dirindukan Siska dan Haikal, selain bisa merasakan semilir angin berhembus, suara deburan ombak dan pasir putih bisa menentramkan jiwa dan pikiran.

Haikal, salah satu warga yang rindu liburan di masa pandemi virus Corona Covid-19. (Suara.com/Dini Afrianti)
Haikal, salah satu warga yang rindu liburan di masa pandemi virus Corona Covid-19. (Suara.com/Dini Afrianti)

"Pengen banget sih ke pantai sama keluarga pengen banget, sebelum pandemi sudah direncanain tapi harus ditunda," aku Siska.

"Ke pantai, main air," sahut Haikal.

Mengaku bosan terus menerus beraktifitas termasuk belajar di rumah, Haikal mengaku akan langsung mengiyakan ajakan untuk liburan apabila tempat wisata sudah dibuka dikondisi new normal, terlebih jika waktunya bertepatan saat libur sekolah.

"Tergantung, kalau misalkan pas masuk sekolah bagaimana. Nggak takut (corona), kalau diajak liburan ayo aja," kata Haikal bersemangat.

Berbeda dengan Siska lebih memilih menunda liburan bersama keluarga lantaran masih khawatir kasus Covid-19 yang angkanya masih terus meningkat. 

Ia juga mengkhawatirkan orang yang berlibur pulang ke rumah berisiko membawa virus ke lingkungan sekitarnya.

Siska, salah satu warga yang rindu liburan di masa pandemi virus Corona Covid-19. (Suara.com/Dini Afrianti)
Siska, salah satu warga yang rindu liburan di masa pandemi virus Corona Covid-19. (Suara.com/Dini Afrianti)

"Lebih mengkhawatirkan mereka sama lingkungannya aja sih, kalau risiko tertular lebih besar, apalagi kalau dia lebih besar itu risikonya di bawa pulang ke rumah, itu (takut) dia sama lingkungan sekitarnya," ungkap Siska.

Ia berpendapat, selama kasus orang yang terinfeksi Corona Covid-19 belum menunjukkan penurunan berarti, sebaiknya tempat wisata jangan dibuka dulu.

"Seharusnya ditunda dulu, pemerintah juga harusnya menahan itu, karena kita nggak tahu ini sampai kapan, kita juga belum tahu puncak kasusnya, terlalu terburu-buru ke tempat wisata sekarang," terang perempuan berhijab ini.

Hal senada dikemukakan pula oleh Mila (47). Sebagai orangtua, ia mengaku enggan mengajak keluarganya berlibur, karena kondisinya yang dinilainya belum aman dari Covid-19.

Mila bahkan mengaku masih takut dengan SARS CoV 2 yang masih mewabah di Indonesia.

"Nggak (liburan) ah masih takut corona. Masalah liburan gampanglah, nanti aja kalau udah stabil, kalau udah selesai Covid-19 nya," tutup Mila, ibu tiga anak itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI