Suara.com - Dalam sebuah hubungan, pertengkaran merupakan sesuatu yang wajar. Tetapi alih-alih menyelesaikan masalah, tak jarang bertengkar justru jadi ajang adu mulut dan saling menyalahkan.
Tentu tak enak hati rasanya jika bertengkar dengan pasangan hingga menimbulkan seperti itu.
Menurut Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani S.psi., M.Si., Psi, bertengkar juga butuh keterampilan. Ada hal-hal yang harus diperhatikan agar pertengkaran bisa melahirkan solusi dari permasalahan.
"Misalnya bisa mulai dari pemilihan waktu. Kalau memang permasalahan penting jangan dilakukan sambil lalu. Harus ada waktunya, menyelesaikan masalah harus fokus, bertengkar juga harus fokus," kata Anna saat siaran langsung Instagram bersama @ayahbunda_, Selasa (16/6/2020).
Baca Juga: Viral Pasangan Betah Telponan 13 Jam, Begini Tanggapan Kocak Warganet
Anna menjelaskan, penting untuk menyediakan waktu khusus untuk menyelesaikan masalah. Sehingga pembicaraan menjadi fokus dan tidak membahas hal yang sebenarnya tidak berhubungan dengan akar masalah.
"Cukup sering kalau keluarga atau pasangan ketika berantem terus gak fokus ke mana-mana. Katakan misal bingung tentang pengelolaan uang. Ya sudah gak usah saling menyalahkan dan gak lerlu lagi mengungkit yang lalu, yang dibicarakan saat itu diselesaikan dulu," katanya.
Pemilihan kata juga sangat berpengaruh. Anna mengatakan bahwa saat menyampaikan kekesalan atau perasaan bingung akan jauh lebih efektif menggunakan metode i message daripada you message.
"Misalnya ucapkan 'saya bingung menghadapi hal ini'. Itu akan ditanggapi dengan lebih baik dibandingkan 'kamu sih bukannya begini'," tutur Anna.
Selain itu, gerak tubuh seperti menunjuk dan ekspresi wajah melotot bisa membuat pertengkaran makin buruk. Sehingga sebaiknya dikontrol lebih baik.
Baca Juga: Kreatif saat Lockdown, Pasangan Ini Bikin Bak Mandi Air Panas Portabel
Kemudian, biasakan pula disetiap akhir pertengkaran untuk sama-sama menyepakati suatu hal sebagai jalan keluar masalah.
"Satu tips bertengkar efektif adalah penting diakhiri dengan kesepakatan dan dijalankan kesepakatannya," ucap Anna