Kisah Malvin, Pekerja EO Banting Setir Jadi Pengantar Makanan Pakai Sepeda

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 15 Juni 2020 | 20:46 WIB
Kisah Malvin, Pekerja EO Banting Setir Jadi Pengantar Makanan Pakai Sepeda
Malvin Juan, Pekerja EO yang Banting Setir Jadi Mitra Pengantaran GrabWheels. (Dok. GrabFood)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berkeliling menggunakan sepeda listrik untuk mengantarkan makanan adalah suatu hal yang tak pernah terbayangkan akan dilakukan Malvin Juan. Lelaki yang sebelumnya berstatus sebagai pekerja EO itu kini banting setir menjadi pengantar makanan pakai sepeda.

Dikutip dari rilis yang diterima Suara.com dari GradFood, simak kisah Malvin menjajal pengalaman baru di tengah pandemi dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan.

Lakukan Hobi Sekaligus Mengantar Makanan

“Lo mah udah mapan kali kerja di event, ngapain cari kerja lagi.” Begitu kata-kata yang pernah terlontar dari temannya saat ia bercerita dirinya merasa kurang produktif jika tidak ada project yang ditangani.

Baca Juga: Viral Driver Pesan Antar Makanan, Cantiknya Bikin Pembeli Salah Fokus

Hidup tidak ada yang tahu, mungkin hari ini bisa senang-senang dan santai. Tapi besok belum tentu.

Sebagai pekerja EO, Malvin memang memiliki waktu kerja yang cukup fleksibel dibandingkan orang lain. Tapi, sebagai seseorang yang senang memiliki banyak kegiatan dan suka ngumpul dengan komunitas lari di Gelora Bung Karno yang sudah seperti rumah kedua, Malvin kerap merasa bosan. Ia berpikir, kalau hidupnya begini-begini terus dan tidak ada tantangan, pasti akan membosankan dan tidak berkembang.

Malvin pun mulai mencari kegiatan-kegiatan apa yang mungkin bisa membuatnya lebih produktif, karena prinsip hidup yang selalu ia pegang teguh adalah menjadi orang yang produktif dan bermanfaat. Karena sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang di sekitarnya.

Beberapa kali Malvin melihat ada sepeda elektrik berwarna hijau lalu-lalang di jalan sekitar Jakarta Selatan. Setelah mencari tahu, orang-orang yang mengendarai sepeda elektrik tersebut adalah bagian dari layanan pengantaran makanan dari Grab, GrabFood.

Melihat orang bersepeda tentu bukan hal yang aneh. Tapi bersepeda sambil antar makanan untuk orang lain, itu hal yang baru. Malvin merasa bahwa kegiatan ini bisa menjadi jawaban bagi rasa bosannya, sekaligus menjadi tantangan baru.

Baca Juga: Viral! Kisah Ayah Bawa Anak Antar Makanan, Alasannya Bikin Terenyuh

Pertama-tama, ia meyakinkan diri bahwa layanan baru ini akan terus berkembang sebagai salah satu layanan yang unik, seru, dan tentunya ramah lingkungan. Kedua, ia sendiri sangat suka olahraga, dan dengan bergabung di layanan ini, ia juga bisa mencari uang sambil menjalankan hobi. Dan yang paling penting, ia bisa bertemu banyak orang dari berbagai macam latar belakang yang berbeda. Kalau kata orang, ibarat sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

Awalnya, kegiatannya di jasa pengantaran makanan dengan sepeda elektrik, atau nama kerennya GrabWheels, dilakukannya hanya untuk mengisi waktu senggang. Jangkauan pengantarannya yang tidak begitu jauh membuatnya bisa memperkirakan bagaimana ia akan membagi waktu dengan pekerjaan utamanya.

Ternyata, setelah bergabung, semuanya di luar ekspektasi. Malvin bisa mengantar lebih dari 17 kali sehari, dan ia sangat senang setiap hari bisa bertemu dengan mitra pengantaran GrabWheels lainnya, teman-teman di restoran, dan para pelanggan.

Lama-kelamaan, ia pun enjoy memulai hari dan nge-bid sebagai mitra pengantaran GrabFood menggunakan GrabWheels. Ia selalu memperhatikan cara melayani para pelanggan, antara lain dengan selalu memastikan bahwa ia selalu memakai atribut lengkap, rapi, dan harum meski bekerja di bawah sengatan matahari. Hal ini ia lakukan berdasarkan pengalaman bekerja di bidang jasa, di mana hal-hal seperti ini harus sangat diperhatikan.

Berbagi Ilmu dengan Sesama Mitra GrabWheels

Setelah beberapa bulan menjadi mitra pengantaran GrabFood menggunakan armada GrabWheels, Malvin mulai dekat dengan mitra pengantaran lainnya. Mereka cenderung seperti komunitas dan memiliki satau shelter tempat mereka setiap hari bertemu dengan orang yang sama. Mirip seperti anak sekolah setiap hari ketemu teman sekelasnya, demikian Malvin membandingkan.

Mereka yang tergabung sebagai mitra pengantaran GrabWheels ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari guru, ibu rumah tangga, pedagang, dan lainnya. Beberapa di antaranya mungkin belum terbiasa berinteraksi dengan orang banyak. Hal ini pun membuat malvin terdorong untuk berbagi informasi kepada mereka, khususnya cara-cara untuk melayani pelanggan dengan baik dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan.

Salah satu hal yang paling sering ia sampaikan kepada teman-teman adalah, jaga komunikasi dengan para pelanggan. Memang di aplikasi sudah disiapkan pesan-pesan otomatis yang bisa digunakan untuk mempermudah pekerjaan, tetapi komunikasi personal juga penting, misalnya kabari pelanggan bahwa makanan sedang diproses, dan apabila keadaan restoran ramai juga alangkah baiknya memberi kabar juga. Malvin juga bercerita, ia kerap berbalas pantun dengan pelanggannya.

Buang Jauh Rasa Gengsi

Malvin Juan, Pekerja EO yang Banting Setir Jadi Mitra Pengantaran GrabWheels. (Dok. GrabFood)
Malvin Juan, Pekerja EO yang Banting Setir Jadi Mitra Pengantaran GrabWheels. (Dok. GrabFood)

Setelah beberapa lama menjalankan pekerjaan ini, Malvin sering melihat bahwa teman-teman mitra pengantaran banyak yang masih merasa gengsi atau dipandang sebelah mata oleh orang lain karena melakukan pengantaran dengan sepeda. Tapi, ia selalu bilang, pekerjaan ini positif, jadi kenapa harus malu?

Bahkan, Malvin mengaku jika penghasilan mereka juga relatif besar, asal mau berusaha setiap hari, pasti hasilnya juga akan maksimal. Tampaknya, cara Malvin menyemangati teman-teman berhasil, mereka mulai mengurangi kegiatan nongkrong-nongkrong dan lebih giat untuk mencari orderan. Ia merasa senang ketika ada salah satu teman bilang, “Bang, gue udah ikutin saran dari lo, dan benar banget penghasilan gue meningkat daripada biasanya!”

Malvin mengaku, sebelum pandemi, ia memang hanya menganggap pekerjaan ini sebagai pekerjaan sampingan. Akan tetapi setelah pandemi Covid-19, ia juga mengalami hal yang cukup berat, di mana industri tempatnya bekerja terkena pukulan cukup berat. Yang tadinya penghasilan dari GrabWheels adalah penghasilan tambahan, semenjak pandemi dan keran-keran penghasilan lainnya tertutup, GrabWheels menjadi sumber penghasilan utama bagi Malvin.

Akhirnya, Malvin mulai bekerja setiap hari, yang tadinya saya hanya 2 - 3 hari bekerja dalam satu minggu. Setelah merasakan manfaat teknologi yang ditawarkan Grab dan keuntungan yang ia dapatkan, ia mulai menceritakan hal ini di media sosialnya. Ia tidak malu apabila kolega atau kliennya mengetahui dirinya adalah mitra pengantaran GrabWheels, karena apa yang dilakukannya ini positif dan halal. Toh mereka pada akhirnya memang menyemangati dan mengapresiasi cerita yang Malvin bagi. Tak ada kata gengsi dengan pekerjaan baru ini dalam kamus Malvin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI