Suara.com - Desainer Michael Kors menyatakan tidak akan mengikuti gelaran New York Fashion Week yang dijadwalkan digelar pada 14 September tahun ini.
"Sudah lama saya berpikir bahwa kalender mode perlu diubah,” kata Kors dalam sebuah pernyataan dikutip dari Vogue pada Senin (15/6/2020).
Ia melanjutka, perlu adanya pendekatan baru di era yang baru seperti sekarang. "Kami semua punya waktu untuk merenungkan dan menganalisis berbagai hal, dan saya pikir banyak yang setuju bahwa ini saatnya pendekatan baru untuk era baru."
Dilansir dari Antara, pengumuman Kors tersebut seperti halnya rekan-rekannya, didorong oleh adanya aturan lockdown akibat pandemi virus corona Covid-19 yang menyebabkan banyak barang fesyen tak laku.
Baca Juga: Desainer Musa Widyatmojo Bagikan Kiat Industri Fesyen Bertahan Saat Pandemi
Dan tidak hanya itu, pandemi menyebabkan tertundanya produksi dan pengiriman koleksi musim gugur 2020.
"Sangat penting bahwa kami memberi konsumen waktu untuk menyerap pengiriman musim gugur, yang baru akan tiba pada bulan September, dan tidak membingungkan mereka dengan meluap-luapnya ide-ide tambahan, musim baru, produk, dan gambar," kata Kors lagi.
"Sebelum akhir 1990-an, koleksi musim semi New York ditunjukkan dari akhir Oktober hingga awal November, setelah koleksi Paris," tambahnya.
"Kalender itu sudah ada selama beberapa dekade dan bekerja dengan cukup lancar, dan terutama di zaman ini dengan kecepatan media sosial, menunjukkan koleksi yang lebih dekat ketika akan dikirimkan masuk akal bagi saya."
Selain itu, rilis menyatakan bahwa Kors akan menghasilkan dua koleksi per tahun untuk Koleksi Michael Kors, satu untuk musim semi-musim panas dan satu untuk musim gugur-musim dingin.
Baca Juga: Aturan Normal Baru Ubah Dua Tren Fesyen, Apa Saja?
"Saya pikir penting juga untuk kembali pada gagasan bahwa September dan Maret adalah bulan-bulan penting dalam meluncurkan awal penjualan musiman untuk konsumen," kata Kors.