Suara.com - Di masa PSBB transisi menuju new normal, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk membuka kembali mal atau pusat perbelanjaan mulai hari ini, Senin (15/6/2020).
Tercatat ada 80 mal dibuka mulai Senin berdasarkan data dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta.
Meski keputusan membuka kembali pusat perbelanjaan ini sempat memicu perdebatan publik, faktanya tak sedikit warga antusias dengan hal ini.
Baca Juga: Senin Besok, 23 Mal di Bandung Dibuka!
Mereka yang Rindu Nge-Mal
Sidik Suganda (26), misalnya, salah satu pekerja di Jakarta, mengaku kalau selama ini mal menjadi pelariannya untuk refreshing dari kepenatan pekerjaan kantor. Bahkan tidak jarang lelaki asal Bandung ini menjadikan mal sebagai tempat healing atau terapi pikirannya.
"Pasti gue rindu banget buat bisa ke mal, gue suka banget pergi ke mal sebagai healing, refreshing diri. Dan yang paling gue rinduin dari aktivitas di mal adalah nonton bioskop," ujar Sidik melalui pesan singkatnya kepada Suara.com beberapa waktu lalu.
Serupa dengan Sidik, Siska Permata Sari (25) pun mengaku sudah sangat rindu pergi ke mal, khususnya untuk hang out bersama teman dan keluarga, entah sambil makan di suatu restoran, pergi belanja bareng, atau sekadar cuci mata.
Namun, dibukanya mal pada Senin (15/6/2020) tidak lantas membuat Siska ingin langsung pergi ke mal. Ia mengaku tetap akan berpikir ulang untuk pergi ke mal. Perempuan asal Depok ini memutuskan akan pergi ke mal kalau pemerintah sudah bisa mengendalikan kasus Covid-19.
Baca Juga: Diimbau Terapkan Protokol Kesehatan, 80 Mal di Jakarta Siap Dibuka Besok
"Kayaknya nggak deh, walaupun kangen banget pengen kumpul bareng teman-teman, tapi mendingan enggak. Kayaknya nanti setelah kasusnya menurun atau sudah terkontrol penyebaran virusnya, itu mungkin bakal mulai lagi buat beli keperluan," tanggap Siska.
Dokter: Pastikan Sehat Saat Ke Mal
Dibukanya pusat perbelanjaan mulai Senin (15/6/2020), dr. Erni Juwita Nelwan Sp.PD-KPTI mengkhawatirkan mengenai kerumunan orang. Padahal seperti diketahui, virusCorona Covid-19 mudah menyebar dalam situasi manusia berdekatan.
Itu sebabnya, Erni melihat pentingnya pihak mal untuk melakukan skrining kepada para pengunjungnya.
Menurutnya, mal hanya boleh dikunjungi oleh orang yang 100 persen sehat, meski ia pun mengakui sulit untuk memastikan hal tersebut.
Erni juga mengatakan bahwa upaya itu bukan hanya menjadi tanggung jawab pengelola mal, tetapi juga tanggung jawab masyarakat sebagai pengunjung.
Masyarakat harus menyadari kepentingan bepergian ke mal. Meski PSBB telah dilonggarkan, bukan berarti pandemi Covid-19 telah selesai. Erni menegaskan bahwa protokol kesehatan, salah satunya adalah menjaga jarak, harus tetap dilakukan.
Selanjutnya: Persiapan Khusus ke Mal