New Normal Mal di Jakarta: Batasi Pengunjung hingga Fasilitas Tanpa Sentuh

Senin, 15 Juni 2020 | 07:00 WIB
New Normal Mal di Jakarta: Batasi Pengunjung hingga Fasilitas Tanpa Sentuh
Ilustrasi mal atau pusat perbelanjaan. [Suara.com/Dinda Rachmawati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Membatasi Pengunjung Anak-Anak dan Lansia

Sebagai salah satu upaya pembatasan pengunjung, Super Indo memberikan sosialisasi dan rekomendasi pada pelanggan agar tidak membawa anggota keluarga berlebih, terutama lansia dan anak-anak.

Di Mal Ciputra, aturan lebih tegas lagi, yaitu anak usia di bawah 5 tahun (balita) tidak diperkenankan masuk ke dalam mal.

Namun di Senayan City, meski pembatasan pengunjung mungkin akan dilakukan untuk mengikuti protokol pemerintah dalam mengurangi kapasitas 50 persen, terkait pembatasan usia ini, Jaclyn menyebut tidak ada pembatasan usia bagi pelanggan yang ingin berkunjung ke Senayan City.

Baca Juga: Seluruh Mal Dibuka, Anies Juga Berencana Mulai Lagi CFD Pekan Depan

"Semuanya dikembalikan lagi ke setiap orangtua, apakah mereka mau membawa anaknya (berkunjung ke mal). Tapi dari kami tidak membatasi itu," tuturnya.

Namun, lanjut Jaclyn, arena bermain anak yang biasanya jadi tujuan utama orangtua dan anak ini memang masih belum akan dibuka hingga peraturan pemerintah fase berikutnya.

Ilustrasi belanja bahan makanan. (Pexels)
Ilustrasi belanja bahan makanan. (Pexels)

Pemerintah sendiri memang gencar menganjurkan lansia dan anak-anak untuk tetap berada di rumah sebagai upaya tindakan pencegahan penularan Covid-19.

Hal ini juga diingatkan oleh dr. Erni Juwita Nelwan Sp.PD-KPTI, yang mengatakan bahwa sebaiknya anak-anak dan lansia jangan dulu dibawa ke area publik, termasuk mal.

"Kalau menurut saya itu (tidak ajak anak-anak dan lansia) yang paling bijaksana. Nggak usah deh kalau anak-anak diajak keluar untuk pergi ke mal," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Mal di Jakarta Dibuka, Wagub Riza: Sanksi Berat Tak Berarti Jika...

Erni khawatir, kerumunan yang ditimbulkan dari pembukaan mal, menyebabkan melonjaknya kasus baru hingga menimbulkan Covid-19 gelombang kedua. Jika hal itu sampai terjadi, ia berpandangan akan kembali sulit untuk pulih.

Tiadakan Kerumunan

Kerumunan adalah salah satu yang harus dihindari saat Anda berada di area publik, termasuk di mal. Untuk memastikan tak ada kerumunan di dalam mal, Jaclyn mengatakan bahwa untuk sementara tak akan ada event ataupun acara yang mengundang keramaian di Senayan City.

Langkah Senayan City tersebut diapresiasi oleh Erni. Menurutnya, antisipasi terjadinya kerumunan, selain harus dilakukan oleh pengunjung, juga harus dilakukan oleh pengelola mal, misalnya melakukan pengawasan yang ketat. Meski tak mudah untuk melakukannya, tetapi tetap harus dilaksanakan sebab virus corona mudah menular dalam kondisi manusia berdekatan.

"Paling penting pengawasannya. Jangan sampai kerumunan ini menciptakan kluster baru. Karena kalau sudah muncul kluster baru, pertama mal, kedua tempat ibadah, ini secara nggak langsung kita bicara kerumunan massa," katanya.

Pramusaji menunggu pembeli di salah satu gerai makanan di Mal Senayan City, Jakarta, Selasa (9/6). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Gerai makanan di Mal Senayan City, Jakarta, saat new normal. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Salah satu upaya mencegah kerumunan yang bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan menjaga jarak. Erni melihat perlunya pengelola mal membatasi jumlah pengunjung yang masuk dan tetap memberikan tanda jaga jarak pada antrean kasir ataupun di tempat makan.

Nah, itulah gambaran besar new normal di mal yang akan Anda temui ketika kembali nge-mal setelah absen selama tiga bulan.

Pastikan Anda menjalani protokol kesehatan yang telah ditetapkan, untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang hingga saat ini masih terus bertambah jumlah kasusnya. (Tim liputan: Frieda Isyana dan Lilis Varwati)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI