Suara.com - Kasus pelecehan seksual di tempat kerja sering kali berakhir miris. Bahkan, ironisnya alih-alih mendapat dukungan atau perlindungan, tak sedikit korban yang justru menjadi pihak yang disalahkan.
Sebuah video berjudul CERITA KORBAN P3MERKOSAAN PAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN yang diunggah di kanal YouTube Gritte Agatha belum lama ini, mendapat sorotan publik. Pasalnya, dalam episode #GritteBukaPraktek terbarunya itu, sang aktris mendatangkan korban pelecehan seksual untuk berbagi kisahnya.
Insiden terjadi sekitar enam tahun lalu saat korban yang disembunyikan identitasnya itu masih duduk di bangku kelas dua SMK jurusan Akomodasi Perhotelan. Kala itu, dia sedang menjalani program Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau magang untuk sebuah hotel bintang empat di Jakarta.
"Mbak, boleh cerita nggak, awalnya gimana bisa akhirnya mendapat kejadian seperti itu?" tanya Gritte membuka obrolan.
Baca Juga: Santri Ponpes Waria Kerap di-Bully, Yeni Kini Sudah Bisa Mengontrol Emosi
Magang enam bulan, korban diminta membantu di bagian housekeeping dan laundry masing-masing selama tiga bulan. Sedihnya, kejadian traumatis itu bahkan sudah terjadi padanya di hari kedua magang.
Sejak awal, dia merasa tidak nyaman dengan sikap seorang staf, bahkan merasa was-was setiap kali mereka harus membersihkan kamar hotel. Staf itu juga suka menanyakan hal-hal menjurus padanya sehingga membuat korban risih.
Saat akan kembali ke ruang kantor setelah selesai membersihkan kamar-kamar, korban dan staf tersebut urung naik lift karena penuh. Mereka lalu turun lewat tangga darurat. Sayangnya, korban justru berakhir mengalami pelecehan seksual di sana.
Sempat berusaha melawan, korban tak tahu lagi harus berbuat apa. Pelaku terus melancarkan aksinya meski korban menangis. Staf itu bahkan mengatakan usaha korban sia-sia. Jarang ada orang lewat tangga darurat sehingga tak ada siapapun yang akan menolongnya.
"Abis dia kayak gitu, dia masukin uang, aku nggak tahu itu berapa, pokoknya uang receh ke dalam satu kemejaku. Sambil masukin yang itu, dia bilang kayak, 'Makasih, ya'," ungkap korban.
Baca Juga: Lionel Messi Ternyata Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual, Ini Buktinya
Selepas kejadian, korban sempat tidak berangkat magang selama sekitar dua pekan karena syok. Namun, setelah ditelepon pihak hotel hingga dua kali, dia pun kembali meneruskan program magang demi bisa mendapatkan nilai.
Gritte Agatha lalu bertanya apakah korban pernah bertemu pelaku setelah kejadian pelecehan seksual tersebut.
"Iya, aku sempat ketemu sekali. Itu posisinya aku lagi jalan di lorong loker. Dia ada duduk di sofa depan loker. Pas ketemu itu, dia ngeliat aku sambil kayak senyum doang. Abis itu, udah aku nggak pernah ketemu dia lagi," tutur korban.
"Kayak psikopat, senyum-senyum nggak ada rasa bersalah sama sekali," imbuhnya, menggambarkan ekspresi di pelaku.
Selama sisa masa magang, korban tak menceritakan pelecehan seksual yang dia alami kepada siapapun, baik kepada teman maupun orang tua. Pernah terpikir untuk melapor kepada pihak manajemen hotel tapi dia urungkan setelah malah mengalami insiden lain.
Saat bertugas di bagian laundry, dia kerap dilecehkan secara verbal. Suatu hari, dia kembali mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari seorang staf.
Namun saat mencoba melindungi diri dengan menepis tangan pelaku, seorang manajer melihat kejadian itu dan meminta korban menemuinya di kantor selepas jam magang.
Bukannya dibela, rupanya korban justru disalahkan. Dia dituduh menggoda staf. Tak berhenti di situ, hari berikutnya dia malah dapat SP 1.
"Besoknya aku dipanggil ke HR. Aku dikasih SP 1 karena ngegodain staf," kata korban.
Walau merasa sangat tertekan dan trauma, korban akhirnya tetap menyelesaikan program magangnya hingga tuntas. Selama bertahun-tahun kemudian, dia pun terus berjuang untuk bangkit dan mengumpulkan kepercayaan dirinya kembali.