Suara.com - Drama yang dibintangi Lee Min Ho dan Kim Go Eun baru saja menayangkan episode terakhirnya, The King Eternal Monarch episode 16 pada Jumat (12/6/2020) malam.
Di episode terakhirnya, menurut Nielsen Korea, drama tersebut mencatatkan rating sebesar 5,8 persen dan 8,1 persen untuk bagian keduanya.
Meski tidak terlalu tinggi, namun ini di atas rata-rata rating drama Korea Selatan.
Drama King Eternal Monarch ditulis oleh Kim Eun Sook, yang juga pernah menulis berbagai drama populer seperti Goblin, Secret Garden, The Heirs hingga Desendants of The Sun.
Baca Juga: Tamat Besok, Intip Spoiler The King: Eternal Monarch Episode 16
Di balik kesuksesannya Kim Eun Sook ternyata memiliki pola pikir tidak biasa.
Melansir Seoul Beats, Sabtu (13/6/2020) perempuan yang pernah terdaftar sebagai mahasiswa di Seoul Institute of Art ini sangat mahir dalam melihat keinginan penonton, bukan menyajikan tontonan yang berat dan idealisme.
Dalam sebuah wawancara perempuan berkacamata ini mengatakan, "Jika pemirsa tidak bisa menerimanya itu bukan karena naskah tidak bagus. Drama harus menyenangkan penontonnya," ungakpnya.
Pemikiran ini akhirnya menjadikan titik balik Kim Eun Sook dalam berkarir, setelah dramanya yang berjudul City Hall, drama ini banyak dipuji tapi punya rating terendah.
"Berpikir akankah menulis drama yang menguntungkan dunia atau mendapatkan peringkat bagus," katanya.
Baca Juga: Di Luar The King: Eternal Monarch, 5 Kemesraan Kim Go Eun dan Lee Min Ho
Lalu ia pun mulai meninggalkan drama City Hall, sebagai gantinya ia mulai menulis drama yang mudah dicerna dan ringan untuk seluruh anggota keluarga.
Ia menjadikan drama jadi lebih menyenangkan seperti dalam Secret Garden yang saat sukses waktu itu.
Bagi Kim Eun Sook drama itu tentang perasaan dan pendapat penonton, bukan tentang kedalaman cerita atau pujian dari para kritiskus.
Sebagai contoh Desendants of The Sun, sangat cocok di negara dengan wajib militer dan ancaman dari Korea Utara seperti Korea Selatan.
Buktinya drama tersebut tinggi peminat dan mencetak rating sebesar 38,8 persen.
Alasan kesuksesan drama Kim Eun Sook ialah menyuguhkan peran aktor utama laki-laki, baginya ini sangatlah penting dalam drama.
Lima tahun lamanya ia mengejar Gong Yoo untuk bermain dalam dramanya, sampai ia bisa menariknya dalam Goblin.
Karakteristik peran lelaki di sini lebih ditonjolkan dibanding pemeran utama perempuan, digambarkan sebagai pahlawan dan pemimpin seperti sosok goblin, raja, ataupun pemimpin militer.
Drama bagi perempuan kelahiran Gangneung 1973 itu adalah cerita Cinderella. "Selalu ada Cinderella dalam pekerjaan saya.
Cinderella adalah kisah yang paling menghibur. Plot (drama) non-Cinderella saya memiliki tingkat penonton yang rendah," katanya.
Dalam drama ibu satu anak ini, peran utama perempuan banyak memiliki keadaan yang buruk, biasanya mereka kurang memiliki hak dan selalu merasa tertekan.
Dalam Goblin misalnya pemeran akris utamanya tidak bisa melarikan diri dari stereotip Cinderella.
Apalagi pasangan lelakinya menjadi sang mahakuasa. Memang kisah Cinderella kerap menjadi kisah yang efektif dan paling mudah diterima dengan baik oleh penonton perempuan, karena penonton tertarik pada perubahan masa sengsara dari sisi ekonomi dan sosial menjadi lebih baik.
"Meskipun beberapa orang mungkin mengatakan itu adalah cerita yang tidak realistis. Drama tetap saja drama. Saya hanya ingin membuat orang menikmati fantasi," katanya lugas.