Suara.com - Embun es kembali menyapa dataran tinggi Dieng. Embun es muncul di komplek Candi Arjuna.
Hari ini juga, suhu Dieng mencapai 11 derajar celcius. Setelah musim hujan, wilayah dieng khususnya pada pagi dan malam hari, suhu bisa mencapai kurang dari 15 derajat celcius sepanjang bulan Juni-Juli. Hal itu membuat munculnya fenomena frost atau embun beku yang bentuknya mirip sekali dengan salju di Eropa.
Tentu saja ini membuat banyak wisatawan yang ingin mencoba mengabadikan langsung momen langka ini. Kemunculan embun es setiap tahunnya ini biasanya tingkat kunjungan dan penginapan-penginapan yang dikelola warga Dieng pasti penuh.
Tahun-tahun sebelumnya Dieng pasti diramaikan wisatawan yang ingin mendokumentasikan embun es yang serasa main salju di Eropa. Kini, tentu serasa berbeda karena traveler harus tahan rencana dulu untuk main di dieng di musim es embun yang mirip salju ini.
Baca Juga: Siap Terima Wisatawan, Candi Borobudur Gelar Simulasi Penerapan New Normal
Meski bentuknya mirip salju, namun frost atau embun es ini memiliki perbedaan dengan salju di Eropa. Beda es dengan salju terletak pada bagaimana proses air membeku menjadi bentuk padat.
Prosesnya sangat berbeda dari salju yang biasa turun di negara dengan empat musim. Salju terbentuk akibat reaksi pendinginan antara uap air yang terbawa angin dingin pada musim dingin. Maka dari itu, uap air yang ada di ketinggian atmosfer itu membeku karena hembusan angin dingin lalu jatuh ke permukaan Bumi sebagai salju.
Jika biasanya bulan Juni-Juli jadi panen wisatawan untuk menikmati salju langka ini, tapi karena pandemi beberapa kegiatan paket wisata Dieng belum aktif.