Suara.com - Gerakan Black Lives Matter tahun 2020 kini telah menjadi salah satu gerakan hak-hak sipil terbesar di dunia.
Khususnya, setelah kasus George Floyd yang meninggal dunia akibat tindakan rasisme dan kekerasan yang dilakukan oleh polisi beberapa waktu lalu di Amerika Serikat.
Ini membuat begitu banyak orang keluar, melakukan protes dan demonstrasi.
Mereka ingin suaranya didengar dan keadilan terhadap George Floyd bisa ditegakkan.
Baca Juga: George Floyd Dimakamkan di Samping Pusara Ibunya
Ditengah kondisi yang terjadi, banyak perusahaan, khusus yang bergerak di dunia mode menunjukkan dukungan mereka terhadap gerakan ini.
Beberapa di antaranya memanfaatkan momen ini untuk meminta maaf, karena di masa lalu pernah menunjukkan sikap rasisme.
Mereka berharap, setelah kejadian ini, semua orang bisa memiliki awal yang lebih baik di masa depan.
Termasuk Anna Wintour, Pemimpin Redaksi di Vogue yang juga turut mengakui kesalahannya di masa lalu.
Dilansir Pinkvilla, editor fashion berusia 70 tahun tersebut mengaku jika dirinya pernah menerbitkan konten yang tidak toleran.
Baca Juga: Kasus George Floyd, Prancis Larang Polisi Mencekik saat Menangkap Seseorang
Dalam konten tersebut, dia tidak melakukan upaya yang cukup untuk mempromosikan desainer kulit hitam di majalah fashion bergengsi tersebut.