Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Barekraf), Wishnutama Kusubandio, mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melakukan penyesuaian (remodelling) dalam langkah-langkah ke depan agar tetap bisa bertahan dan berkembang. Hal ini dilakukan bukan hanya di masa pandemi Covid-19, tapi juga era setelah ditemukannya vaksin.
"Kita telah menyiapkan protokol yang saat ini sedang dilakukan harmonisasi dari semua kementerian terkait, untuk nantinya diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan," katanya, saat menjadi pembicara dalam webinar "Kebangkitan Parekraf di Era Normal Baru", yang diselenggarakan oleh DPP Prajaniti Hindu Indonesia, Kamis (11/6/2020).
Sebelumnya ia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan protokol kenormalan baru untuk nantinya dapat diterapkan di semua lini pariwisata dan ekonomi kreatif. Protokol kenormalan baru tersebut fokus pada aspek kebersihan, kesehatan, dan keamanan, yang akan menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam melakukan remodelling tersebut.
Kegiatan webinar ini juga turut dihadiri Anak Agung Putu Agung Suryawan Wiranatha, Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana dan Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad.
Baca Juga: Kemenparekraf dan 18 Kementerian Tingkatkan Indeks Daya Saing Wisata
Wishnutama mengatakan, Kemenparekraf juga telah menyiapkan turunan dari protokol tersebut, baik dalam bentuk video ataupun buku panduan, sehingga akan mudah bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melaksanakan kegiatannya.
Harmonisasi ini penting agar tidak terjadi tumpang tindih, dan mempermudah pelaku maupun stakeholder dalam menjalankan protokol. Mereka bisa tetap produktif tapi juga aman dari Covid-19.
"Pesan Presiden Joko Widodo, protokol ini harus dilaksanakan dengan baik, tidak tergesa-gesa, sehingga nanti pada saatnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dibuka bisa produktif dan tetap aman dari Covid-19. Itu hal yang mendasar dalam arahan presiden," kata Wishnutama.
Ia memastikan bahwa destinasi yang akan rebound lebih cepat adalah tempat-tempat yang dapat memberikan kepercayaan publik bahwa mereka memang telah siap dengan protokol-protokol tersebut.
Seluruh stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus optimistis bahwa ke depan, sektor ini benar-benar bangkit bahkan lebih jauh melesat, khususnya ketika masuk era post-vaccine Covid-19. Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif akan tetap berjalan dan menjadi salah satu penunjang perekonomian nasional.
Baca Juga: Kemenparekraf Dukung Festival Musik Amal Good Vibrations
Pada kesempatan itu, Anak Agung mengatakan, protokol dalam tatanan kenormalan baru pariwisata benar-benar harus dipersiapkan dan dijalankan dengan baik nantinya.
"Menurut saya, saat ini sudah saatnya untuk kembali ke normal, namun ditambah dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang baik. Yang penting adalah pengembangan SDM, termasuk pengawasan yang baik di lapangan dalam implementasinya," katanya.
Ia menambahkan, banyak industri, terutama di Bali, dimana pariwisata menjadi penunjang utama dalam perekonomian, yang menantikan pengesahan protokol di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif oleh Kementerian Kesehatan.
"Kita bisa segera melakukan sosialisasi, simulasi, diterapkan hingga nanti dilakukan penilaian dan evaluasi, apakah teman-teman teman pengusaha di Bali bisa melaksanakan dengan benar," kata dia.