Suara.com - Belum lama ini tim Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) resmi menggelar simulasi protokol kesehatan sektor pariwisata berupa penerapan new normal.
Tepat pada Rabu (10/6/2020) kemarin, simulasi di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sinoeng Nugroho Rachmadi selaku Kepala Disporapar Provinsi Jateng, Bupati Magelang, Zaenal Arifin serta Edy Setijono selaku Direktur Utama TWCB.
Rencananya pihak pengelola Candi Borobudur akan menerapkan protokol kesehatan dan jumlah wisatawan dibuka secara bertahap.
"Dalam simulasi ini, kami siapkan layanan dan fasilitas terkait protokol kesehatan. Maka kami mengundang gubernur dan bupati untuk mengevaluasi. Kami menunggu hasilnya," ucap Edy Setijono.
Baca Juga: Siap Terima Wisatawan, Candi Borobudur Gelar Simulasi Penerapan New Normal
Terlepas dari pemberlakuan simulasi penerapan new normal, Candi Borobudur sejatinya memang merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dikutip dari laman resmi Borobudur Park, Candi Budha ini dibangun dengan gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Budha.
Dinasti Sailendra membangun peninggalan Budha terbesar di dunia ini pada 780-840 masehi. Candi Borobudur dibandung sebagai tempat pemujaan Buddha dan juga tempat ziarah.
Tempat ini juga berisi petunjuk agar manusia menjauhkan diri dari nafsu dunia dan menuju pencerahan dan kebijaksanaan menurut Buddha
Karena merupakan tempat ibadah yang disucikan, pengunjung disarankan untuk menjaga sikap dan juga kesopanan dalam segi berpakai serta tutur kata ketika berkunjung ke Candi Borobudur nan megah ini.
Baca Juga: Siap-siap, Candi Borobudur akan Dibuka untuk Wisatawan Akhir Pekan Ini!
Selain itu, sebagai peninggalan bersejarah yang luar biasa mengagumkan, usai dilakukan pemugaran pada tahun 1982, akhirnya atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, situs Candi Borobudur masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.