Hikmah Pandemi Covid-19, Jumlah Sampah di Jakarta dan Bandung Turun

Kamis, 11 Juni 2020 | 17:45 WIB
Hikmah Pandemi Covid-19, Jumlah Sampah di Jakarta dan Bandung Turun
Ilustrasi Hikmah Pandemi Covid-19, Jumlah Sampah di Jakarta dan Bandung Turun (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu sampah lingkungan turut terkena dampak dari pandemi Covid-19 di Indonesia.

Sebelumnya ada kekhawatiran bahwa jumlah sampah akan meningkat, terutama limbah medis, akibat pandemi. Namun nyatanya justru sebaliknya.

Pandemi Covid-19 justru membawa hikmah, dengan berkurangnya jumlah sampah.

Ilustrasi: Hikmah Pandemi Covid-19, Jumlah Sampah di Jakarta dan Bandung Turun. (Shutterstock)

Pakar Teknologi Lingkungan dari Institut Teknologi Bandung Prof. Dr. Ir. Enri Damanhuri mengatakan bahwa wabah virus corona justru berdampak signifikan pada penurunan jumlah sampah di DKI Jakarta dan Bandung.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Kamu Jadi Linglung dan Sering Lupa, Ini Penyebabnya!

"Ada khawatir sampah akan lebih banyak. Tapi data di Jakarta dan Bandung justru terbalik," kata Enri dalam Webinar bersama Danone Aqua, Kamis (11/6/2020).

Ia menyampaikan, sampah di Bandung yang dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) per harinya turun hingga 18 persen sejak pandemi terjadi.

Sedangkan di Jakarta, dari jumlah sampah sekitar 9 ribu ton per hari turun menjadi kisaran 7 ribu ton.

Walaupun secara akumulasi menurun, menurut Enri, justru terjadi peningkatan pada jumlah sampah rumah tangga. Penurunan drastis justru terjadi pada limbah perusahaan komersial.

"Yang naik sampah rumah tangga, artinya sampah yang dihasilkannya dari rumah. Dan yang menurun drastis dari industri komersial bisa sampai 60 persen. Mungkin karena restoran, mall ditutup," ucapnya.

Baca Juga: Awas Penyakit Mematikan Siap Mengintai Usai Pandemi Covid-19, Apa Itu?

Enri berharap, tren penurunan jumlah sampah terus terjadi meski telah diterapkan new normal.

Namun yang masih menjadi tantangan bersama ialah mengelola sampah rumah tangga yang justru meningkat selama pandemi.

"Kalau kita lihat kegiatan sehari-hari, terutama di kota besar dan terkena Covid-19, ini adalah pola kita mengonsumsi sesuatu," katanya.

Enri mengatakan, meningkatnya kegiatan belanja online jadi salah satu faktor meningkatnya sampah rumah tangga.

Sebab barang belanjaan yang dikirim ke rumah pasti dibungkus dengan plastik berlapis-lapis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI