New Normal, Ini Prediksi Pesta Pernikahan Pasca Pandemi Covid-19

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 11 Juni 2020 | 13:53 WIB
New Normal, Ini Prediksi Pesta Pernikahan Pasca Pandemi Covid-19
New Normal Pesta Pernikahan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jarak sosial yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran Covid-19, membuat pesta pernikahan konvensional yang biasa kita lakukan tidak lagi layak untuk masa mendatang.

Pasangan yang akan menikah pada tahun 2020 dan 2021 mau tak mau harus mengubah rencana pesta pernikahan mereka untuk memastikan keamanan keluarga dan para tamu.

"Pandemi ini akan menjadi bagian dari kisah pernikahan," kata Lori Stephenson, pendiri Lola Event Productions di Chicago, seperti dilansir dari HuffPost.

Para event organizer pernikahan sibuk mencoba mencari cara untuk menyesuaikan protokol kesehatan dan mematuhi pedoman kesehatan masyarakat yang kini berubah. Lalu, seperti apa bentuk pesta pernikahan di tahun depan saat kita masih hidup di bumi yang masih terdampak pandemi Covid-19?

Baca Juga: Pernikahan Wanita Ini Batal bukan karena Corona, Tapi Alat Vital Tunangan

1. Tak ada lagi prasmanan

Makanan akan dibagi ke dalam piring-piring kecil untuk satu orang atau pasangan, demikian dikatakan perencana pernikahan Jove Meyer dari Jove Meyer Events di New York City. "Tidak akan ada lagi stall tempat orang berkerumun untuk mengambil makanan," katanya.

2. Waktu resepsi akan lebih pendek

Karena waktu resepsi menjadi lebih pendek, maka para calon pengantin harus memangkas banyak acara di pesta pernikahan, seperti berdansa dan bernyanyi. Terlebih, bernyanyi dapat menyemburkan droplet.

"Saya tidak melihat pernikahan berlangsung selama biasanya," kata Summer McLane dari My Simply Perfect Events di Atlanta, yang juga mengelola sekolah online The Academy for Wedding and Event Planners. "Hanya makan malam yang indah dan perayaan yang lebih singkat."

Baca Juga: Indah, Pernikahan Pasangan Ini Berlangsung Saat Demo 'Black Lives Matter'

3. Pernikahan di luar ruangan akan lebih populer

Risiko penularan virus di luar ruangan jauh lebih rendah daripada di dalam ruangan karena adanya aliran udara dan ruang yang lebih luas bagi orang untuk berjauhan. Oleh karena itu, lebih banyak pasangan kemungkinan akan melangsungkan pernikahan di luar ruangan.

"Saya pikir kita akan melihat peningkatan pernikahan outdoor, karena komponen udara terbuka memungkinkan aturan yang kurang ketat daripada ruang tertutup," kata Meyer.

4. Pernikahan di dalam ruangan akan diadakan di tempat yang lebih besar

Jika pernikahan diadakan di dalam ruangan, Stephenson mengaku dirinya akan mendesak kliennya untuk memesan tempat yang lebih luas dengan kapasitas lebih besar daripada yang mereka pikir mereka perlukan berdasarkan jumlah tamu mereka.

5. Jumlah tamu akan lebih sedikit

Jika biasanya kita mempertimbangkan untuk mengundang kerabat jauh ke pernikahan, saat ini siapa tamu yang akan diundang akan sangat dipilih. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan interkasi dan kerumunan orang di ruangan yang terbatas.

6. Masker wajah akan menjadi pemandangan umum

Datang ke resepsi pernikahan adalah saatnya berdandan cantik. Tapi ketika pedoman kesehatan berubah, para tamu kemungkinan harus tetap mengenakan masker.

Kita akan melihat tren besar dalam padu padan baju pesta, di mana akan banyak dipasarkan masker berenda atau berbahan lace untuk padanan gaun pesta, serta masker yang serasi dengan warna dasi.

7. Prosedur pembersihan akan lebih ketat

“Saya pikir pemilik venue dan katering akan bekerja keras untuk membersihkan permukaan yang biasa disentuh sepanjang acara,” kata Meyer.

Dia juga yakin bahwa akan ada banyak ditaruh keran dan wadah cuci tangan portabel di venue pernikahan.

Harga venue dapat meningkat untuk menutupi biaya tambahan perbaikan fasilitas, serta biaya staf yang didedikasikan untuk pembersihan.

"Pasangan perlu bersikeras bahwa tempat tersebut didesinfeksi antara setiap acara," kata Meyer lagi.

8. Lebih sedikit vendor dan staf yang akan mengerjakan acara

"Di Chicago tempat kami berada, kami mengantisipasi jumlah staf terbatas pada 10 orang atau kurang," kata Stephenson.

"Jumlah itu harus termasuk vendor, yang menurut saya tidak banyak dipertimbangkan oleh pasangan," katanya lagi.

Itu mungkin, kamera video akan dipasang pada tripod tanpa videografer, makanan akan dikemas secara individual dan disiapkan untuk diambil oleh masing-masing tamu, serta musisi dan band akan tampil secara virtual di layar, demikian prediksi Geller.

9. Banyak tamu lebih memilih hadir secara virtual

Karena rekomendasi kesehatan masyarakat untuk membatasi perjalanan yang tidak penting selama pandemi Covid-19, akan lebih sulit bagi tamu yang jauh atau mereka yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi untuk datang ke pesta pernikahan. Tapi, berkat teknologi, mereka masih bisa menjadi bagian dari hari bahagia pasangan pengantin dengan berbagai cara. Misalnya saja video call, kado yang dikirim dari jauh, dan lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI