Suara.com - Penerapan new normal sudah mulai berlangsung, termasuk memberikan kelonggaran pembukaan restoran untuk bisa makan ditempat.
Tapi pemerintah melarang sistem prasmanan dalam restoran. Menegaskan hal itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap alasan mengapa konsep prasmanan dilarang pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Lalu apa alasannya?
Di akun instagramnya @ridwankamil, Kamis (11/6/2020) membagikan sebuah video eksperimen Jepang yang menunjukan prasmanan berisiko menularkan SARS CoV 2 lebih tinggi.
"Eksperimen di Jepang, satu pengunjung yang diasumsikan kena Covid-19 diberi cairan fluorescence di tangan. Dalam 15 menit semua sudah terkena cairan tersebut," tulis @ridwankamil dikutip suara.com.
Baca Juga: Negara Maju Terapkan New Normal Malah Gelombang Dua Corona, Bagaimana DKI?
Oleh sebab itu kata dia sistem penyajian prasmanan baik di restoran, hotel, atau resepsi dilarang dengan penyajian prasmanan atau yang dikenal dengan buffet.
"Kalaupun ada, harus dilayani oleh petugas khusus bersarung tangan dan bermasker plus face shield, sehingga pengunjung tidak silih pegang piring sajian makanan dan sendok sajian. Mohom pemilik restoran, kafe, event organizer acara memahami ini," ungkap mantan Walikota Bandung itu.
Diwartakan CNN Amerika beberapa waktu lalu, eksperimen itu dilakukan organisasi penyiaran publik NHK bersama ahli kesehatan.
Baca Juga: New Normal Dimulai, Ini 5 Tips Aman Makan di Restoran
Video menunjukkan dari 10 orang yang datang dipilih salah satu orang, cairan fluorescence itu diumpamakan sebagai virus, kuman atau bakteri.
Di akhir video, para peserta dilihat dengan lampu hitam, dan terlihat bekas paparan cairan baik di tangan di sendok sajian, gelas, hingga piring terkontaminasi, sehingga infeksi penyakit menyebar.
John Nicholls, Profesor Klinis Patologi Universitas Hong Kong selaku pelaku eksperiman menunjukkan betapa cepatnya virus menyebar, apalagi setelahnya kita tidak mencuci tangan.
"Apa yang diperlihatkan di video itu, adalah bahwa itu akan menyebar ke permukaan dan ke orang-orang dengan sangat cepat. Dan saya pikir itu bisa memberitahu betapa pentingnya kebersihan tangan untuk menghentikan penyebaran penyakit" kata Nicholls.