Erni menyampaikan, pengelola mal harus menjaga akses tempat membersihkan tangan dan setiap area yang mungkin banyak disentuh juga memastikan setiap pengunjung menggunakan masker.
Selain itu, protokol jaga jarak harus selalu dilakukan. Karenanya Erni meminta agar pengelola mal membatasi jumlah pengunjung yang masuk dan tetap memberikan tanda jaga jarak pada antrean kasir atau pun tempat makan.
"Itu (tanda jaga jarak) harus tetap dipertahankan selama masih ada Covid. Kemarin saya lihat di supermarket sudah ada yang dicopot, padahal sekarangkan baru PSBB transisi bukan berarti Covid selesai," tuturnya.
Meski demikian, Erni sadar terlepas dari segala aturan yang akan diterapkan, semua kembali pada kesadaran masyatakat atau pengunjung itu sendiri.
Baca Juga: Penambahan Covid Pecah Rekor 234 Orang, Wagub DKI: Sebagian Kasus Rapelan
Apalagi Erni mengatakan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia masih cenderung lemah. Sehingga tak heran masih ditemukan lokasi padat pengunjung meski sudah dilakukan imbauan jangan berkerumun.
"Kesadaran masyarakat kita kan masih lemah ya. Memang sih orang sudah pada jenuh, tapi risikonya itu yang berbahaya," ucap Erni.