Suara.com - Curhat Mereka yang Rindu Nge-Mal, Siap Hindari Toilet hingga Kerumunan
Tatanan hidup baru alias new normaldi Indonesia sudah dimulai. Sebagian kantor, pelayanan publik, hingga pusat perbelanjaan mulai dibuka kembali dengan harapan roda perekonomian Indonesia kembali berputar setelah sebelumnya mandeg terimbas pandemi Covid-19.
Soal dibukanya mal ini, masyarakat sepertinya terbagi menjadi dua kubu. Ada yang tidak sabar dan menggebu-gebu untuk segera nge-mal, namun tak sedikit juga yang khawatir hal ini membuat persebaran virus corona semakin masif.
Baca Juga: Kota Bogor Mulai Izinkan Mal Buka, Tapi dengan Persyaratan Ketat
Sidik Suganda (26), misalnya, ia mengaku rindu ke mal sebagai refreshing dari kepenatan pekerjaan kantor. Sebelumnya, lelaki asal Bandung ini memang kerap menjadikan mal sebagai tempat healing atau terapi pikirannya.
"Pasti rindu banget buat bisa ke mal. Gue suka banget pergi ke mal sebagai healing (pengobatan), refreshing diri. Dan yang paling gue rinduin dari aktivitas di mal adalah nonton bioskop," ujar Sidik melalui pesan singkatnya kepada Suara.com, Rabu (10/6/2020).
Serupa dengan Sidik, Siska Permata Sari (25) juga sangat rindu pergi ke mal, khususnya untuk hang out bersama teman dan keluarga, entah sekadar makan di restoran, belanja, atau cuci mata melihat barang-barang di mal.
Tapi, mal yang dibuka kembali saat pandemi juga tidak lantas membuat Siska ingin langsung pergi ke mal. Meski hasrat bertemu teman-teman sudah menggebu, ia tetap akan berpikir ulang untuk pergi ke mal. Perempuan asal Depok ini berkata akan ke mal jika pemerintah sudah bisa mengendalikan kasus Covid-19.
"Kayaknya (langsung dateng ke mal) nggak deh, walaupun kangen banget pengen kumpul bareng teman-teman, tapi mendingan enggak. Kayaknya nanti setelah kasusnya menurun atau sudah terkontrol penyebaran virusnya, itu mungkin bakal mulai lagi (ke mal) buat beli keperluan," tanggap Siska.
Baca Juga: Wali Kota Bima Arya Bolehkan Mal di Kota Bogor Buka, Tapi Ini Syaratnya
Di masa new normal ini, pemerintah telah meminta masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar, termasuk ketika berkunjung ke mal. Tapi Yuyun (26), merasa tidak akan ada yang berbeda dengan aktivitas yang ia lakukan di mal. Semua akan sama seperti halnya nge-mal sebelum masa pandemi Covid-19. Ia bahkan sudah merencanakan pergi ke mal saat akhir pekan nanti.
"Menurut gue habit nggak akan berbeda, karena mal itu tempat meeting poin ketemu teman, kumpul keluarga, dan sama klien. Gue agak sering sambil makan, sambil ngopi sama klien. Tapi situasi keadaaan berubah, kaya pakai masker, sering cuci tangan, dan antrian berjarak," ungkap Yuyun.
Sementara itu, untuk nanti persiapan pergi ke mal, Sidik selaku salah satu pekerja di Jakarta, berkata, "Persiapan khusus ketika gue datang ke mal pasti pertama wajib pakai masker, bawa hand sanitizer. Lalu kegiatannya akan sebisa mungkin tidak ke kamar mandi atau toilet karena itu sensitif banget. Gue juga akan hindari pegangan eskalator, tombol lift, transaksi langsung dengan berjabat tangan, semua yang bersentuhan akan dihindari," terang Sidik.
"Kalau perlu bahkan pakai pelindung wajah seperti face shield," lanjut Siska.
"Dulu handphone sama dompet wajib dibawa, sekarang (tambah) sama masker. Itu jadi barang kebutuhan yang perlu dibawa. Apalagi orang bakal ngeliatin kalau nggak pakai. Oh iya, sama hand sanitizer kalau males ke kamar mandi," timpal Yuyun
Ranis (26), salah seorang perawat asal Bekasi yang sering nge-mal, juga mengakui jika nantinya akan ada perubahan yang ia lakukan saat nge-mal di masa pandemi.
"Beda, biasanya sebelum corona, nonton, belanja, kumpul sama teman. Tapi setelah corona, paling nonton doang sama belanja. Pokoknya keramaian dihindari, apalagi ngantri yang terlalu panjang, kayanya nggak bakal deh," ungkap Ranis.
"Gue bakal menghindari ATM karena harus pencet sesuatu dan itu dipegang sama orang. Selain itu hindari toilet karena banyak cairan, banyak air yang kita nggak tahu ada cairan yang merugikan kita," tutup Yuyun.