"Menurut gue habit nggak akan berbeda, karena mal itu tempat meeting poin ketemu teman, kumpul keluarga, dan sama klien. Gue agak sering sambil makan, sambil ngopi sama klien. Tapi situasi keadaaan berubah, kaya pakai masker, sering cuci tangan, dan antrian berjarak," ungkap Yuyun.
Sementara itu, untuk nanti persiapan pergi ke mal, Sidik selaku salah satu pekerja di Jakarta, berkata, "Persiapan khusus ketika gue datang ke mal pasti pertama wajib pakai masker, bawa hand sanitizer. Lalu kegiatannya akan sebisa mungkin tidak ke kamar mandi atau toilet karena itu sensitif banget. Gue juga akan hindari pegangan eskalator, tombol lift, transaksi langsung dengan berjabat tangan, semua yang bersentuhan akan dihindari," terang Sidik.
"Kalau perlu bahkan pakai pelindung wajah seperti face shield," lanjut Siska.
"Dulu handphone sama dompet wajib dibawa, sekarang (tambah) sama masker. Itu jadi barang kebutuhan yang perlu dibawa. Apalagi orang bakal ngeliatin kalau nggak pakai. Oh iya, sama hand sanitizer kalau males ke kamar mandi," timpal Yuyun
Baca Juga: Kota Bogor Mulai Izinkan Mal Buka, Tapi dengan Persyaratan Ketat
Ranis (26), salah seorang perawat asal Bekasi yang sering nge-mal, juga mengakui jika nantinya akan ada perubahan yang ia lakukan saat nge-mal di masa pandemi.
"Beda, biasanya sebelum corona, nonton, belanja, kumpul sama teman. Tapi setelah corona, paling nonton doang sama belanja. Pokoknya keramaian dihindari, apalagi ngantri yang terlalu panjang, kayanya nggak bakal deh," ungkap Ranis.
"Gue bakal menghindari ATM karena harus pencet sesuatu dan itu dipegang sama orang. Selain itu hindari toilet karena banyak cairan, banyak air yang kita nggak tahu ada cairan yang merugikan kita," tutup Yuyun.