Suara.com - Salah satu cara mencegah penyebaran virus corona Covid-19 adalah selalu jaga jarak. Imbauan physical distancing berlaku untuk berbagai aktivitas di kehidupan sehari-hari, termasuk bagi para pedagang nasi bungkus.
Saat menerapkan physical distancing, orang-orang diminta menjaga jaga jarak aman setidaknya dua meter. Namun, bagaimana jika ada orang yang memintamu jaga jarak hingga ratusan meter?
Rabu (10/6/2020), seorang warganet membagikan potret pedagang nasi bungkus via akun Twitter @jawafess.
Sekilas tak ada yang aneh dengan pedagang nasi bungkus tersebut. Di meja lapaknya, termasuk berbagai menu sayur maupun lauk-pauk. Si penjual sendiri terlihat sedang membungkus nasi menggunakan selembar kertas minyak.
Baca Juga: Siap-siap, Candi Borobudur akan Dibuka untuk Wisatawan Akhir Pekan Ini!
Sesuai protokol kesehatan, pedagang tersebut juga tampak berjualan dengan tetap menggunakan masker. Dia juga meminta para pembeli untuk menjaga jarak.
Nah, penampakan selembar kertas putih yang ditempel di bagian depan meja dagangan. Pasalnya, pada kertas tersebut tertulis, "JAGA JARAK 100M."
"Terus bayarnya ditransfer, nih?" cuit seorang warganet dalam bahasa Jawa lewat akun @jawafess.
Tidak diketahui apakah tulisan itu memang asli dari si pedagang atau cuma hasil editan. Hanya saja, perintah untuk jaga jarak 100 meter tersebut langsung mencuri atensi warganet.
Menjawab cuitan si pengunggah foto, Kebanyakan menyoroti cara orang-orang harus membayar nasi bungkus pesanan mereka. Mereka pun berkomentar menggunakan bahasa Jawa.
Baca Juga: Pakai Masker Setiap Hari: Lupakan Lipstik, Beralihlah ke Eyeshadow
"Bayarnya kayak lempar jumroh," celetuk seorang warganet.