Suara.com - Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, bersiap menerima kunjungan wisatawan. Namun sebelum hal itu terjadi, tim Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), menggelar simulasi protokol kesehatan sektor pariwisata, berupa penerapan new normal.
Simulasi yang berlangsung sekitar dua jam tersebut diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, Kepala Disporapar Provinsi Jateng, Sinoeng Nugroho Rachmadi, Bupati Magelang, Zaenal Arifin, dan Direktur Utama TWCB, Edy Setijono.
Simulasi dimulai dari penerapan protokol transportasi pengunjung, baik rombongan maupun pribadi, dengan penyemprotan disinfektan kendaraan, pemakaian masker, cuci tangan, hingga loket pembelian tiket yang ditetapkan jaga jarak.
Pengelola candi juga menempatkan petugas di sejumlah titik di kompleks candi untuk mengingatkan pengunjung terhadap penerapan protokol kesehatan.
Baca Juga: PDP 230 Orang, Pemprov Jateng Siapkan Aset Bangunannya untuk Ruang Isolasi
Ganjar menuturkan bahwa simulasi tersebut merupakan upaya persiapan dibukanya kembali Candi Borobudur untuk wisatawan umum.
"Hari ini kita melihat simulasi untuk menyiapkan candi dibuka untuk umum. Tapi bukan berarti langsung, tapi dihitung oleh pengelola kapasitas pengunjungnya," ujarnya, Jateng, Rabu (10/6/2020).
Menurut Ganjar, pengunjung tahu tahapan protokol kesehatan yang diterapkan, dan menyiapkan guide yang selalu siap menemani pengunjung.
"Ada guide yang mengatur dan memberi tahu pengunjung tentang protokol kesehatan. Jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker," lanjutnya.
Ia mengungkapkan, simulasi kali ini merupakan upaya menjawab keluhan pelaku wisata di Jateng.
Baca Juga: Pemprov Jateng Siapkan 13 Rumah Sakit untuk Tangani Pasien Virus Corona
"Simulasi ini, nantinya akan bisa memberikan satu obat rindu bagi yang ingin piknik. Saya juga mendapat keluhan dari pelaku wisata. Tidak cukup nonton video, guide lama menganggur. Tapi maaf, belum membuka dengan kapasitas besar. Terpenting adalah menyiapkan protokol kesehatan aman bagi pengunjung dan tidak ada potensi penularan (Covid-19)," tuturnya.
Ganjar memastikan, simulasi serupa juga akan dilakukan di sejumlah obyek wisata lain di Jateng, tak terkecuali desa wisata, yang berada di zona hijau.
"Borobudur menjadi sampel, karena obyek wisata besar. Di tempat lain juga ada upaya yang sama. Desa wisata yang berada di zona hijau, juga nantinya kita buka," papar dia.
Sementara itu, Edy Setijono mengungkapkan, selain Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Boko juga akan diberlakukan simulasi yang sama.
"Simulasi ini nanti akan dievaluasi, hasilnya menjadi masukan ke kami. Soal mau dibuka kapan, menunggu evaluasi," terangnya.
"Dalam simulasi ini, kami siapkan layanan dan fasilitas terkait protokol kesehatan. Maka kami mengundang gubernur dan bupati untuk mengevaluasi. Kami menunggu hasilnya," ucapnya.
Terkait rencana pembukaan bagi wisatawan, ia memastikan akan menerapkan protokol kesehatan dan jumlah wisatawan dibuka secara bertahap.
"Kalau dibuka, kami mungkin akan bertahap, mulai 20 persen dari kuota pengunjung. Normalnya per hari mencapai 7000 pengunjung, kami nanti akan bertahap," tandasnya.