Suara.com - Tenaga kesehatan medis yang bekerja di garda terdepan melawan Covid-19 harus siap dengan segala konsekuensi yang akan terjadi.
Mereka berjuang untuk menyembuhkan sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus corona baru ini di berbagai belahan dunia.
Salah satunya Sudarman, yang didapuk menjadi perawat di ruang rawat intensif (ICU) Covid-19 di RSUD Cengkareng sejak bulan Maret lalu.
Sebelumnya, ia bertugas di ruang operasi. Sudarman mengaku bangga dan tergerak untuk menjadi salah satu perawat yang ditunjuk untuk membantu merawat pasien Covid-19.
Baca Juga: Puluhan Perawat Indonesia di Kuwait Tertular Corona, Ada Dua yang Meninggal
Tidak semua perawat bisa terpilih, ada kriteria seperti usia di bawah 40 tahun dan tidak memiliki penyakit penyerta.
Namun tentu perjuangannya akan sangat berat. Di awal-awal waktu merawat, Sudarman sempat merasa khawatir sebab alat pelindung diri (APD) dan masker yang kurang serta terbatas.
"Tapi sejak ada bantuan dari para donatur, APD akhirnya mulai tercukupi kembali dan merasa lebih nyaman dan tenang, tidak khawatir lagi," ungkapnya dalam Virtual Press Conference Habitat for Humanity Indonesia, Rabu (10/6/2020).
Dalam melaksanakan tugasnya, sehari-hari Sudarman harus bolak-balik antara tempat singgah dengan rumah sakit.
Tempat singgah disediakan oleh pihak rumah sakit yang bekerjasama dengan Accor bagi para tenaga kesehatan untuk beristirahat.
Baca Juga: Sakit Covid, Perawat Ini Gendong Bayinya yang Baru Lahir 1 Bulan Kemudian