"Harapannya, Indonesia tetap menjadi favorit bagi wisman untuk berkunjung, terutama wisman asal India," kata Nia Niscaya.
Nia juga memperkirakan, Bali yang menjadi primadona wisman India akan menjadi salah satu destinasi utama yang relatif cepat pulih dan akan banyak dikunjungi wisatawan begitu pandemi dinyatakan usai.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung, sekaligus Ketua PHRI Kabupaten Badung dan tim Percepatan Penanganan & Pemulihan Dampak Covid-19 Provinsi Bali, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, dalam kesempatan yang sama menjelaskan kesiapan Bali dalam menyambut tatanan kenormalan baru pariwisata.
Dalam paparannya, ia menjelaskan mengenai tiga fokus penting dalam penerapan protokol tersebut, yaitu subjek, objek, dan proses. Poin subjek meliputi guest's responsibilities, employee’s responsibilities, dan 3rd party associates.
Baca Juga: Kemenparekraf Dukung Festival Musik Amal Good Vibrations
Untuk poin objek sendiri, meliputi cleaning protocols (disinfectant), tools, dan standard of cleaning. Sedangkan pada poin proses terdapat protokol mengenai crowd management, queue management, seating management, serta interaction management.
Dari poling yang dilakukan saat Webinar pasar India, dinyatakan Bali masih menjadi destinasi favorit untuk ditawarkan kepada wisman India, dengan persentase sebesar 92 persen, sedangkan Yogyakarta dan Lombok sama-sama memperoleh persentase sebesar 2 persen.
Melalui poling yang sama, health, safety, and hygiene menjadi perhatian yang utama pada saat mengunjungi destinasi wisata pada saat normal baru.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menpakerkraf), Wishnutama Kusubandio menetapkan Bali sebagai pilot project untuk penerapan program CHS di bandara, destinasi, dan pengelola usaha pariwisata lainnya, seperti hotel dan restoran sebagai strategi mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kemenparekraf : Industri MICE Berperan Penting dalam Pendapatan PDB