Kemenparekraf Bahas Kesiapan Indonesia Masuk New Normal untuk Pasar India

Selasa, 09 Juni 2020 | 19:28 WIB
Kemenparekraf Bahas Kesiapan Indonesia Masuk New Normal untuk Pasar India
Webinar “The Future of Indonesian Tourism Marketing in India”. (Dok : Kemenparekraf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 140 industri pariwisata yang berasal dari India dan Indonesia mengikuti kegiatan webinar yang bertema “The Future of Indonesian Tourism Marketing in India”. Kegiatan ini membahas strategi dan upaya kesiapan Indonesia memasuki masa new normal dan product update untuk pasar India.

“Webinar ini dilakukan untuk menjaga brand awareness Indonesia, terutama di pasar India, sehingga nantinya, wisatawan mancanegara asal India tidak perlu ragu untuk mendatangi Indonesia, karena pemerintah Indonesia sudah menyiapkan kebijakan di destinasi wisata sebagai upaya tanggap terhadap the new normal, yaitu gerakan Indonesia bersih, sehat, dan aman (cleanliness, health and safety/CHS),” kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Nia Niscaya dalam keterangannya, Selasa (9/6/2020).

Wisatawan India di Bali. (Dok : Kemenparekraf)
Wisatawan India di Bali. (Dok : Kemenparekraf)

Kegiatan ini dilakukan oleh perwakilan promosi pariwisata Indonesia (Visit Indonesia Tourism Officer/VITO) di New Delhi dan Mumbai.

Nia mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal dalam kehidupan, termasuk sektor pariwisata. Pemberlakuan physical distancing dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ikut mengubah pola pemasaran pariwisata dalam waktu singkat.

Baca Juga: Kemenparekraf Dukung Festival Musik Amal Good Vibrations

Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat dengan tujuan untuk mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di masing-masing pasar. Artinya, pelaku pemasaran pariwisata harus mengambil langkah yang berani dengan mencari strategi dan peluang baru dalam menghadapi situasi yang tidak menguntungkan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI