Suara.com - Seorang spesialis kesehatan intim mengaku melihat adanya peningkatan permintaan injeksi penis selama masa pandemi Covid-19.
Diceritakan Dr Shirin Lakhani, alasan lelaki menjalani injeksi penis adalah agar tahan lama saat berhubungan seksual.
Prosedur tersebut bernama Priapus shot, sebuah perawatan yang melibatkan injeksi darah pada penis. Fenomena peningkatan permintaan ini naik di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Dr Lakhani menduga hal ini disebabkan adanya stres akibat pandemi, mulai dari kurangnya pendapatan hingga terkait kecemasan, menyebabkan masalah ereksi dan kesulitan lainnya saat berhubungan seksual, termasuk penurunan hasrat seks.
Baca Juga: Pemprov DKI Pastikan Aturan SIKM Masih Berlaku Saat Penerapan PSBB Transisi
Namun ia juga percaya bahwa terus berada di rumah aja bisa membuat masalah seksual seseorang yang sebelumnya tersembunyi menjadi terlihat pada pasangan orang tersebut.
Dikutip dari Metro UK, Dr Shirin mengaku mendapatkan lima kali permintaan dalam sehari sejak lockdown dimulai di Inggris.
Priapus Shot adalah injeksi pada penis menggunakan plasma darah pasien itu sendiri. Prosedur ini disebut dapat menstimulasi pertumbahan jaringan baru dan meningkatkan aliran darah.
Sehingga, aliran darah yang lancar membantu menguatkan ereksi dan memperbaiki penampilan penis pula.
"Aku mendengar banyak lelaki yang kesulitan melakukan seks selama bertahun-tahun tapi mampu menyembunyikan fakta bahwa mereka sulit ereksi atau ejakulasi hingga kini," kata Dr Lakhani.
Baca Juga: 10 Provinsi Ini Sumbang Kasus Kematian Tertinggi Akibat Corona di Indonesia
Sebelum lockdown, lanjutnya, mereka bisa saja berbohong karena mereka lelah bekerja. Namun kini karena anjuran berada di rumah aja, jelas masalah tersebut akan sulit untuk diabaikan.