Suara.com - Setelah berminggu-minggu tinggal di rumah dan menjalani lockdown, banyak dari kita yang sudah tak sabar untuk bisa beraktivitas seperti biasa.
Di sisi lain, jumlah orang-orang yang merasa takut dan cemas meninggalkan rumah rupanya juga bertambah.
Salah satunya adalah kisah wanita yang sudah terbiasa kencan online selama lockdown ini. Melansir Metro, wanita bernama Mared Gruffydd itu malah tidak ingin lockdown berakhir.
Di bulan Maret silam, Mared mengunduh aplikasi Tinder untuk mengisi waktu selama karantina dengan kencan online.
Baca Juga: Susah Sinyal, Gadis Rela Panas-panasan di Aspal Demi Ujian Online
Dari sanalah, dia bertemu dengan Marco. Selama lockdown berlangsung, keduanya pun sering melakukan kencan online.
Mared sendiri mengaku jika dirinya selalu takut bertemu orang baru. Namun dengan adanya kencan online, Mared bisa lebih nyaman dan tidak khawatir.
Bahkan, untuk pertama kalinya, Mared bisa berkencan sebanyak tiga kali dengan orang yang sama.
"Berhasil mendapatkan kesempatan ini membuatku bersemangat. Ditambah, fakta bahwa dia mengambil waktu untuk mengenalku membuatku merasa dihargai," ungkap Mared soal pacar virtual yang ditemuinya di Tinder itu.
Akibat pandemi, Mared pun mengira jika kencan virtual akan menjadi norma yang baru. Dia juga sudah terlanjur nyaman.
Baca Juga: Aplikasi Kencan Online Sepi di Masa Pandemi
"Lewat video call, aku merasa rileks karena tahu apa yang harus dilakukan. Jika aku mulai merasa gugup atau tidak tahu harus berkata apa, aku bisa berpura-pura mengalami isu teknologi dan mematikan telepon."
Karena alasan inilah, Mared pun kini cemas memikirkan lockdown yang akan segera usai. Meski sudah 4 bulan pacaran online, Mared takut bertemu Marco di dunia nyata.
"Aku takut dengan apa yang akan terjadi saat kita bertemu, bahwa kami mungkin tidak cocok dan dia tidak akan tertarik lagi padaku setelah bersosialisasi pasca lockdown," tambah Mared.
Di sisi lain, sang kekasih sendiri sudah tidak sabar untuk bertemu karena mereka belum pernah bertatap muka secara langsung.
Hingga sekarang, Mared sendiri masih belum membicarakan soal rasa takutnya ini kepada sang pacar. Dirinya mengaku enggan memikirkan masa depan.
"Kami rencananya bertemu jika aku sudah bisa kembali ke London, tapi aku tidak tahu itu kapan. Aku mencoba tidak memikirkannya," pungkas Mared.