Suara.com - Susu kedelai atau soya sering dijadikan alternatif bagi anak-anak yang alergi susu sapi. Fungsi susu kedelai sendiri hampir sama seperti susu beras, susu kacang hijau, dan susu kacang merah.
Selain itu, soya juga termasuk dalam makanan plant based atau berbasis nabati.
Meski begitu, pernah mendengar bahwa susu kedelai bisa membuat anak laki-laki jadi feminin jika terlalu banyak mengonsumsinya? Jika pernah mendengar rumor itu, pastikan Anda jangan percaya dulu.
Sebab soya jadi salah satu sumber protein bagi tubuh yang justru baik bagi sistem pencernaan anak.
Baca Juga: Anggota Bawaslu Usul Mertuanya Terima Bansos, Bupati Banjarnegara Meradang
"Memang segala yang kita makan ke tubuh, termasuk protein, dia punya aset dalam tubuh kita. Cuma kalau untuk seorang jadi lembut-lembut pasti ada pengaruh lain juga. Jadi bukan cuma hormon. Artinya pengaruh lingkungan juga," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito Anggarino Damai dalam siaran langsung Instagram bersama Orami Parenting, Kamis (4/6/2020).
Susu kedelai memang mengandung isoflavon yang mirip dengan hormon estrogen atau hormon seksual pada perempuan.
Tetapi kandungannya pada kedelai hanya sekitar 100–300 mg dan masih dalam batas konsumsi minimal.
Vito menjelaskan bahwa makanan dan minuman plant based yang berasal dari tumbuh-tumbuhan akan semakin aman dikonsumsi bagi tubuh manusia.
"Justru yang alami akan semakin aman. Karena itu kita fungsinya makan plant based karena sumbernya tumbuh-tumbuhan. Supaya kita makin bisa memperhatikan pertumbuhan anak-anak karena gampang dicerna," ujarnya.
Baca Juga: Sindir Anak Tak Hormati Orangtua, Raul Lemos Dikritik Warganet