Tips Atasi Pasangan yang Sering Hindari Konflik Saat Berantem

Rabu, 03 Juni 2020 | 07:30 WIB
Tips Atasi Pasangan yang Sering Hindari Konflik Saat Berantem
Ilustrasi Tips Atasi Pasangan yang Sering Hindari Konflik Saat Berantem. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tips Atasi Pasangan yang Sering Hindari Konflik Saat Berantem

Apakah pasangan Anda merupakan tipe yang sering menghindari konflik saat bertengkar, atau Anda lah yang kerap menghindari konflik saat bertengkar dengan pasangan?

Kerap kali saat konflik terjadi, salah satu pasangan akan cenderung menghindari konflik dengan dalih 'mengalah' atau berdiam diri. Eits, namun bukan berarti hal ini buruk, ya!

Menurut psikolog dari Tiga Generasi, Alfath Hanifah Megawati, MPsi, Psikolog, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui soal pasangan yang suka menghindari konflik ini.

Baca Juga: Hits Health: Makanan Tinggi Gula, Efek Ganja Pada Tubuh dan Otak

Ilustrasi pasangan bertengkar. (sumber: Visualphotos)
Ilustrasi Tips Atasi Pasangan yang Sering Hindari Konflik Saat Berantem. (sumber: Visualphotos)

"Yang perlu kita ketahui adalah jangan-jangan pasangan kita memang tidak terbiasa mengutarakan kebutuhan atau apa yang dia inginkan. Biasanya dari keluarganya seperti itu," katanya dalam Live Instagram, Selasa (2/6/2020).

Oleh karena itu, sebagai pasangannya kita harus mengajarkan bagaimana mengkomunikasikan konflik.

Penting juga bagi kita untuk mencontohkan, bagaimana cara membahasakan konflik yang baik. Untuk itu kita juga sebelumnya perlu belajar dulu tentang cara menyelesaikan konflik yang baik, baru kita bisa mengajak pasangan kita.

Bagi pasangan yang tidak mau ambil risiko untuk berkonflik dengan kita, bisa jadi kita yang perlu evaluasi diri, lanjut Alfath.

"Jangan-jangan saya kalau lagi marah sama pasangan itu menakutkan sehingga tidak membukua ruang diskusi yang nyaman untuk pasangan kita," katanya.

Baca Juga: Resep Tara Budiman Atasi Masalah Rumah Tangga dengan Istri

Sehingga kedua hal tersebut penting untuk kita lihat kembali. Tidak hanya menilik dari sisi pasangan, tapi juga menilik dari sisi kita.

"Apakah saya sudah cukup dewasa untuk menghadapi masalah dengan pasangan, atau jangan-jangan saya yang reaktif, tidak cukup santai untuk menangani masalah," tutupnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI