Cara Unik Artika Sari Devi Move On Setelah Keguguran, Apa Itu?

Rabu, 03 Juni 2020 | 06:25 WIB
Cara Unik Artika Sari Devi Move On Setelah Keguguran, Apa Itu?
Cara Unik Artika Sari Devi Move On Setelah Keguguran, Apa Itu? [Suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cara Unik Artika Sari Devi Move On Setelah Keguguran, Apa Itu?

Puteri Indonesia 2005 Artika Sari Devi baru saja dirundung duka. Tika, sapaannya, kehilangan janin yang dikandungnya selama 10 minggu saat berada dalam kandungan.

Padahal, janin tersebut telah dinanti-nantinya cukup lama bersama sang suami sebagai calon anak ketiga mereka.

Tika menceritakan kisahnya dalam live Instagram bersama Psikolog Keluarga Roslina Verauli, MPsi, Psi, bahwa prosesnya untuk move on dari kehilangan si kecil sangat berat.

Baca Juga: Resep Tara Budiman Atasi Masalah Rumah Tangga dengan Istri

Cara unik Artika Sari Devi dekati buah hati untuk membangun relationship. (Suara.com/Vessy Frizona)
Ilustrasi Cara Unik Artika Sari Devi Move On Setelah Keguguran, Apa Itu?. (Suara.com/Vessy Frizona)

Selama tujuh hari ia mengaku menangis tanpa henti. Akan tetapi walau yang terberat baginya adalah penyesalan, ia tahu bahwa dalam keadaan terpukul, melepas kesedihan dengan cara yang sehat sangat penting.

"Dibanding saya menangis terus-terusan, saya baca Yasin. Saya percaya doa itu media penghubung kita," katanya, pada Selasa (2/6/2020).

Selain itu, Tika juga menyebut dirinya bukan orang yang mudah membagi kesedihan dengan orang lain. Ia lebih nyaman membawa kesedihan dirinya dalam salat, zikir, dan membaca Yasin.

Iapun tak mau berlama-lama larut dalam kesedihan. Tika menuangkan kesedihan tersebut dengan cara bikin kebun alias bercocok tanam.

"Kebetulan makamnya di teras depan saya, tiap pagi saya bacain Al Fatihah. Terus kebetulan saya lihat teras depan saya kosong nggak banyak tanaman. Saya sekarang bikin kebun," ujarnya.

Baca Juga: Dwi Sasono Telah Menajalani Pemeriksaan Assessment

Baginya, melalui bercocok tanam mengingatkannya pada proses merawat sesuatu hal yang penting baginya. Seperti saat dirinya dipercayakan oleh Tuhan untuk memiliki sang bayi.

Pada bulan April lalu, Tika mengalami keguguran dalam kondisi janin berusia 10 minggu. Saat mendengar berita tersebut, ia dan suami merasa syok dan hampir tidak percaya akan berita tersebut.

Apalagi, berita tersebut ia dapatkan tanpa mengalami tanda-tanda keguguran dan saat sedang melakukan check up rutin untuk kehamilan.

"Ingat kita hidup di dunia masih ada Tuhan. Tuhan yang menjadi tempat kita berpegang. Kemudian kita masih bisa minta bantuan orang orang yang paham betul bagaimana kita bisa mengelola situasi-situasi yang berat," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI