Hati-hati, Makanan Tinggi Lemak Bisa Turunkan Konsentrasi

Selasa, 02 Juni 2020 | 16:42 WIB
Hati-hati, Makanan Tinggi Lemak Bisa Turunkan Konsentrasi
Ilustrasi makanan yang mengandung lemak jenuh (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hati-hati, Makanan Tinggi Lemak Bisa Turunkan Konsentrasi

Sebuah studi terbaru mengungkapkan beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi akan menurun.

Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition memberikan bukti lebih jauh kaitan antara pencernaan seseorang dengan kemampuan otak.

Selain itu, peneliti juga membuktikan bahwa sangat penting untuk mengurangi asupan lemak jenuh untuk kesehatan badan.

Salah satu sumber asupan lemak jenuh adalah makanan dari hewani seperti daging merah, daging unggas dan produk susu.

Sebagai tambahan, ada bukti yang mendemonstrasikan hubungan antara pencernaan seseorang dengan otaknya, yang disebut para pakar dengan sumbu pencernaan-otak.

Dalam studi tersebut, para peneliti melihat efek dari lemak jenuh pada konsentrasi jangka pendek seseorang.

Mereka menarik data yang dikumpulkan dari studi terpisah yang mengeksplor efek dari makanan yang tinggi lemak pada inflamasi dan kelelahan pada wanita pengidap kanker.

Ditemukan mereka yang mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh memiliki performa yang lebih buruk dibandingkan mereka yang memakan makanan rendah lemak jenuh.

Baca Juga: Bupati Melawi Umumkan Dirinya dan Anggota Keluarga Positif Corona

"Kebanyakan studi terdahulu melihat efek kausatif dari diet yang sudah lama diketahui. Dan ini hanya satu makanan, sungguh luar biasa bahwa kami melihat adanya perbedaan," kata Annelise Madison, ketua peneliti dan mahasiswa psikologi klinis di Ohio State University.

Meskipun studi tersebut tidak menjelaskan mengapa makanan tinggi lemak jenuh bisa berdampak pada fungsi kognitif seseorang, Madison mencatat bahwa makanan tersebut bisa meningkatkan inflamasi, yang juga berdampak pada otak seseorang.

"Bisa jadi asam lemak yang berinteraksi dengan otak secara langsung. Yang ditunjukkan adalah kekuatan dari disregulasi terkait dengan pencernaan," tutup Madison.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI