Sehingga, menurut Traube, perusahaan dapat memiliki persepsi bahwa orang dengan kulit berjerawat tidak mampu menjaga kebersihan diri mereka.
Selain itu, jerawat dan masalah kulit juga dapat dipandang sebagai sesuatu yang menular meski hal ini tidak benar adanya.
Di sisi lain, masalah jerawat ternyata juga dapat berpengaruh kepada rasa percaya diri seseorang.
"Memiliki kondisi di kulit, terutama seperti jerawat di wajah, dapat berdampak besar ke rasa percaya diri," ungkap ahli psikodermatologi dr. Josie Howard.
Baca Juga: Viral Video Orang-orangan Sawah Mengerikan, Publik: Mirip Dementor
"Wawancara kerja adalah saat ketika kamu mempresentasikan dirimu sendiri untuk dievaluasi. Orang-orang jadi lebih sadar akan kekurangan yang tampak, dan ini membuat mereka susah berfokus pada isi wawancara dan interaksi yang ada," tambahnya.
Parahnya lagi, stres akibat wawancara kerja bisa mendorong timbulnya jerawat. Stres yang bertumpuk-tumpuk ini dapat berdampak parah pada kulit.
Untuk mengatasinya, kamu disarankan untuk tetap membersihkan kulit dan melakukan rutinitas skin care seperti biasa. Selain itu, cobalah untuk tidak terlalu memedulikan jerawat yang muncul.
"Faktor terpenting ketika mempresentasikan diri adalah merasa nyaman dalam kulitmu," ungkap dr. Howard. "Kamu mungkin punya jerawat, tapi dengan berfokus pada pembicaraan, maka fokus pewawancara juga akan beralih (dari wajah)."
Baca Juga: Mengatasi Jerawat, Begini Cara Mudah Bikin Masker Minyak Bunga Matahari