Menparekraf Berlakukan Protokol New Normal Wisata saat Destinasi Siap

Sabtu, 30 Mei 2020 | 09:00 WIB
Menparekraf Berlakukan Protokol New Normal Wisata saat Destinasi Siap
Menparekraf/Barekraf, Wishnutama Kusubandio. (Dok : Kemenparekraf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persiapan protokol kenormalan baru (new normal) pariwisata telah disusun dan siap diberlakukan, untuk nantinya diterapkan ketika suatu daerah telah dinyatakan siap. Hal ini dikemukakan  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Barekraf), Wishnutama Kusubandio, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/5/2020).

Protokol ini akan melalui beberapa tahapan, mulai dari melakukan simulasi, lalu sosialisasi dan publikasi kepada publik, dan yang terakhir melakukan uji coba. Pelaksanaan tahapan-tahapan ini harus diawasi dengan ketat dan disiplin, serta mempertimbangkan kesiapan daerah.

Wishnutama menambahkan, penerapan dan pengawasan Program Cleanliness, Health and Safety (CHS) merupakan bnagian dari  tatanan kenormalan baru di destinasi wisata, yang tentunya juga dikoordinasikan dengan gugus tugas dan kepala daerah masing-masing wilayah.

Kesiapan daerah dan dukungan dari para pelaku industri dan ekonomi kreatif merupakan salah satu faktor utama dalam pelaksanaan protokol kenormalan baru ini.

Baca Juga: Kemenparekraf Ajak Pengembang Game Ciptakan Permainan Edukatif

Protokol kesehatan dalam pariwisata Indonesia. (Dok : Kemenparekraf)
Protokol kesehatan dalam pariwisata Indonesia. (Dok : Kemenparekraf)

Ia mengatakan, Program CHS, yang telah disusun oleh Kemenparekraf/Baparekraf yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata dan ekonomi kreatif serta kementerian/lembaga terkait, merupakan strategi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar masyarakat nantinya dapat tetap produktif dan aman Covid-19.

"Mengenai waktunya kapan? Harus dilihat betul kondisi R0 dan Rt daerah tersebut, dan tentunya kesiapan masing-masing daerah. Kami telah melakukan koordinasi dengan beberapa kepala daerah yang wilayahnya berpotensi nantinya untuk dapat memulai penerapan protokol ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI