Video Syur Mirip Syahrini, Bukti Bahaya Jika Terlalu Terobsesi pada Idola

Jum'at, 29 Mei 2020 | 11:27 WIB
Video Syur Mirip Syahrini, Bukti Bahaya Jika Terlalu Terobsesi pada Idola
Ilustrasi Terobsesi pada Idola. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video Syur Mirip Syahrini, Bukti Bahaya Jika Terlalu Terobsesi pada Idola

Polisi berhasil mengungkap tersangka dibalik penyebar video syur mirip Syahrini. Polisi juga mengungkap bahwa tersangka ternyata sangat mengidolakan Luna Maya, dan mengaku tidak suka dengan Syahrini. Hal ini mengingat antara Syahrini dan Luna Maya memang sempat terjadi masalah.

Polisi juga mengungkap motif pelaku adalah ingin menjatuhkan nama istri dari pengusaha Reino Barack itu.

Mengidolakan seseorang adalah hal yang wajar dan mungkin dialami setiap orang. Tapi yang jadi masalah, sering kali karena sangat mengidolakan, maka seorang fans jadi sangat terobsesi pada idolanya.

Mengutip Hello Sehat, Jumat (29/5/2020) kata obsesi sendiri sudah dikaitkan dengan sesuatu yang negatif. Baik obsesi pada pakaian, makanan, penampilan, bahkan teronsesi pada seorang idola.

Baca Juga: Obsesi Unik, Wanita Ini Operasi Plastik karena Ingin Punya Vagina Gemuk

“Bahkan kalau kita terobsesi dengan menolong orang miskin atau menyebarkan cinta, yang merupakan sebuah hal positif, tetap saja tidak boleh ada pikiran atau tindakan yang sampai mendominasi hidup kita sampai ke titik di mana kita hanya hidup untuknya,” ungkap Dr. Carmen Harra, PhD, seorang psikolog intuitif dalam websitenya CarmenHarra.com.

Obsesi memang cenderung mendominasi isi pikiran kita, ia bisa mencuri kemauan dan melemahkan semua kesenangan dalam hidup. Kita akan menjadi bodoh, ketika pikiran kita mengulang lagi dialog, gambar, atau kata-kata yang sama, dan ini bisa berdampak pada orang lain.

Seperti dikatakan Darlen Lancer, JD, MFT, terapis pernikahan dan keluarga, serta ahli dalam hubungan dan kodependensi dalam PsychCentral, obsesi memiliki kekuatan yang berbeda-beda pada setiap orang.

Ketika obsesi hanya dalam tahap ringan, kita masih bisa bekerja dan mengendalikan diri kita. Ketika obsesi semakin intens, pikiran kita akan fokus pada obsesi kita.

Yang perlu diperhatikan adalah obsesi bisa memengaruhi pikiran kita. Pikiran kita berlari dalam lingkaran, merasakan kecemasan, fantasi, atau berusaha mencari sebuah jawaban. Mereka bisa mengambil alih hidup kita, jadi kita bisa lupa jam, tidur, atau bahkan hari, dan kita teralihkan dari aktivitas yang menyenangkan dan produktif.

Baca Juga: Obsesi Unik, Wanita Ini Pakai Warna Merah dari Ujung Kepala hingga Kaki

Obsesi bisa melumpuhkan kita. Kadang-kadang ia mendorong kita berperilaku kompulsif seperti berkali-kali mengecek email atau media sosial. Kita kehilangan kendali dengan diri kita, perasaan kita, dan kemampuan kita untuk berpikir logis dan menyelesaikan masalah. Obsesi seperti ini biasanya dikendalikan oleh rasa takut.

Ada banyak sekali obsesi yang bisa memberikan dampak buruk bagi kita, tapi hanya ada satu cara untuk menghentikannya. “Cara terbaik untuk menghentikan obsesi adalah dengan mendatangi akal sehat kita,” jelas Lancer singkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI