Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa virus corona dapat hidup di tembaga hingga empat jam, kardus selama sekitar satu hari, dan pada plastik dan stainless steel selama sekitar dua hingga tiga hari.
Lantas bagaimana dengan kain?
Mary-Louise McLaws, seorang profesor di University of New South Wales, seorang ahli pengendalian infeksi dari Australia mengatakan ada studi yang dilakukan di laboratorium, yang menemukan penularan virus yang melekat pada pakaian lebih rendah.
2. Tergantung pada item yang kamu coba
Tapi, ini tergantung pada item yang kamu coba. Misalnya, syal dan kacamata hitam yang harus kontak dengan wajah, dapat meningkatkan kemungkinan infeksi jika barang tersebut sebelumnya terkontaminasi oleh orang lain.
Baca Juga: Beragam Respon Masyarakat Mendengar Mal Akan Dibuka Lagi
"Untuk berhati-hati dengan virus jahat ini, kita dapat bertanya kepada penjual jika kita dapat menggunakan pembersih terlebih dahulu sebelum menggunakan kacamata, karena sebagian besar pembersih yang mengandung deterjen dan alkohol di atas 65 persen tidak akan merusak kacamata atau lensa, tetapi bisa mematikan virus," kata McLaws.
Tetapi pakaian juga memiliki bahan non-kain seperti kancing plastik yang bisa menjadi rumah sempurna bagi partikel virus, kata para ahli.
3. Setelah keluar dari kamar pas
"Setelah kamu membeli barang-barang ini dan membawanya pulang, sangat kecil kemungkinan barang-barang ini berisiko. Tetapi jika kamu khawatir, letakkan mereka di luar di bawah sinar matahari untuk sementara waktu," lanjut McLaws.
Serta, tidak peduli apa yang kamu coba, tangan akan selalu dalam kondisi kotor, jadi pastikan kamu mencuci tangan dan menghindari menyentuh wajah setelah kunjungan ke toko pakaian, terlebih jika kamu masuk ke kamar pas.
Baca Juga: Ikuti Jejak DKI Jakarta, Pemkot Bekasi Bakal Izinkan Mal Beroperasi Kembali