Suara.com - Hollywood Akan Cari Konsultan Covid-19 Agar Produksi Film Tetap Berjalan
Dalam produksi film, Hollywood berencana mencari konsultan Covid-19 selama masa pandemi masih berlangsung.
Wabah virus corona telah mendorong produser, studio film, dan serikat pekerja untuk mencari nasihat ahli tentang membuka kembali industri film dan televisi secara aman, yang telah tutup di seluruh dunia sejak pertengahan Maret.
Konsultan yang paling banyak dicari di Hollywood yaitu ahli epidemiologi. Spesialis kesehatan masyarakat juga dibutuhkan untuk memberikan arahan kepada kru film yang bekerja di ruang sempit, penata rias yang berhadapan langsung dengan pemain film, dan aktor yang nelakukan adegan ciuman, memeluk, dan bertarung di lokasi syuting.
Baca Juga: Pilkada di Masa Pandemi Berpotensi Untungkan Petahana untuk Pencitraan
Penghentian produksi film telah menyebabkan masalah keuangan yang parah terutama di kota-kota seperti Los Angeles yang mendapat banyak manfaat ekonomi dari pembuatan film.
Produksi film kembali tentu baik bagi perusahaan seperti Netflix dan Walt Disney.
Sementara lokasi syuting masih tetap kosong di Amerika Serikat, produksi film di Korea Selatan, Australia, Swedia, serta Selandia Baru malah meningkat di mana pembuatan film Avatar 2 telah kembali dimulai.
Mengutip dari Reuters, Sutradara sekaligus penulis Tyler Perry juga mengumumkan rencana untuk memulai syuting dua serial televisi BET pada 8 Juli di kompleks studio di Atlanta.
Perry juga menawarkan perumahan tempat kru film melakukan isolasi untuk membantu pencegah penyebaran virus corona.
Baca Juga: Kepolisian harus Edukasi Masyarakat untuk Tatanan Normal Baru
"Dibutuhkan sebuah 'desa staf', dokter, epidemiologis, pengacara, perwakilan serikat pekerja, talent, anggota kru, perusahaan asuransi, dan banyak lainnya untuk mengembangkan pengamanan," kata Perry.
Ahli penyakit menular di Universitas Emory Dr. Carlos del Rio menyarankan agar semua pemain film dan kru dites kesehatannya sejak awal syuting dan diisolasi selama dua minggu.
Del Rio juga membuat rekomendasi tentang kebersihan dan perlindungan lainnya, meskipun ia mencatat tidak ada yang menawarkan jaminan bebas terinfeksi virus 100 persen.
"Saya pikir juga tidak layak untuk mengatakan kita akan menunggu sampai virusnya hilang atau kita memiliki vaksin. Karena dengan begitu kita mungkin tidak bekerja selama dua tahun ke depan," ucapnya.
Serikat pekerja yang mewakili aktor, termasuk SAG-AFTRA, IATSE, dan Director Guild of America, telah merekrut tenaga ahli dari Universitas Harvard dan Universitas California untuk membantu mengembangkan pedoman kesehatan.
Pencegahan infeksi virus corona diindustri film dan televisi diakui agak sulit, kata Dr. Paul Litchfield, seorang dokter yang membantu mengembangkan pedoman untuk jaringan TV di Inggris. Karena menurutnya, banyak kru yang terlibat merupakan pekerja lepas.
"Orang-orang bergerak keluar dan masuk di lingkungan Anda ke produksi lain dengan perusahaan lain," tuturnya.