Sementara sinar UVB (Ultraviolet-Burning) merupakan sinar matahari yang memiliki panjang gelombang lebih kecil dari sinar UVA.
Sinar UVB tidak menembus kaca dan awan, tapi radiasinya jauh lebih kuat daripada UVB. Terkena sinar UVB sebentar saja dapat menyebabkan kulit terbakar.
Salah satu cara efektif untuk menangkal dampak buruk bagi kulit dari kedua sinar UV tersebut adalah dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya.
Namun yang perlu diperhatikan adalah, sunscreen harus digunakan sekitar 15-30 menit sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan. Hal ini untuk memaksimalkan cara kerja dari sunscreen tersebut.
Baca Juga: Kenang 14 Tahun Gempa Jogja, Film Pendek 05:55 Cocok untuk Ditonton Lagi
Dan untuk kulit berjerawat, pemilihan sunscreen harus tepat. Jika tidak, alih-alih terlindungi dari sinar matahari, malah memperparah jerawat pada wajah.
Sunscreen yang Tepat untuk Kulit Berjerawat
Untuk kasus kulit berjerawat, tidak bisa sembarang menggunakan sunscreen yang ada di pasaran.
Sunscreen yang tidak tepat dapat menyebabkan penyumbatan pada pori-pori sehingga dapat menyebabkan munculnya jerawat baru.
Selain itu, penggunaan sunscreen yang tidak tepat juga dapat menyebabkan iritasi pada jerawat sehingga jerawat aktif menjadi semakin meradang.
"Masih banyak yang belum mengetahui bahwa kulit berjerawat juga perlu menggunakan sunscreen sehingga kulit tetap terlindungi dari sinar matahari. Namun yang harus diperhatikan adalah sunscreen yang digunakan memang diformulasikan khusus untuk kulit berjerawat," ungkap Alisa Agustine, Brand and Product Marketing Manager Erha AcneAct.
Baca Juga: Hoaks Mamah Dedeh Meninggal, Syahrini Jadi Korban Pornografi
Selain itu, ia juga mengatakan produk yang digunakan harus sudah teruji klinis non-acnegenic dan non-comedogenic. "Sehingga kulit tetap terlindungi dari dampak buruk sinar matahari dan juga terbebas dari jerawat," tutupnya.